Millenials Muslim jadi Trensetter atau Follower?
Oleh: Hanifah Tarisa Budiyanti (Mahasiswi)
"Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Sebuah kalimat yang sempat diserukan oleh tokoh pemuda Indonesia saat itu, Bung Karno memang ada benarnya. Tidak berlebihan untuk dikatakan bahwa pemuda adalah tonggak peradaban manusia karena pemuda adalah agen perubahan dan calon pemimpin masa depan.
Potensi pemuda yang mengguncang dunia memang nyata adanya seperti Muhammad Al Fatih (22 tahun) telah menaklukkan Konstatinopel, Usamah bin Zaid (18 tahun), pemimpin pasukan perang, Al Arqam bin Abil Arqam (16 tahun), menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Nabi shalallahu a'laihi wa sallam.
Tidak ketinggalan di tanah air, para pemudanya juga banyak yang menjadi pahlawan kemerdekaan dan telah berprestasi sejak usia muda. Ada Jenderal Soedirman (29 tahun), panglima besar pertama TNI (Tentara Nasional Indonesia).
Mohammad Natsir (20 tahun), pemimpin organisasi besar Jong Islamieten Bond (JIB) yang beranggotakan ribuan orang di banyak kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta dan Haji Oemar Said Tjokroaminoto (24 tahun), tokoh pergerakan membela rakyat di Surabaya yang ikut mendirikan Sarekat Islam (SI) di usia 30 tahun.
Tentu masih banyak pemuda-pemuda trendsetter di zaman dahulu yang kiprahnya sangat berjasa bagi peradaban. Setiap sirah kehidupannya menjadi pelajaran yang terus diulang untuk kembali memunculkan pemuda sehebat mereka.
Lantas timbul pertanyaan mengapa di zaman sekarang jarang kita temui pemuda-pemuda hebat pengguncang dunia? Mengapa justru di masa sekarang banyak kita lihat para pemuda yang sibuk dalam gemerlapnya dunia dan mengalami kemerosotan moral?
Mulai dari kecanduan mereka terhadap game, pornografi, narkoba dan judi online sampai tidak jarang juga mereka terlibat dalam kasus kriminal seperti perundungan, pembunuhan, dan perampokan.
Belum lagi pergaulan mereka yang serba bebas sehingga banyak diantara mereka yang terjebak dalam L987, hamil di luar nikah, kumpul kebo bahkan aborsi.