Lihat ke Halaman Asli

Mengasuh Anak Tangguh: Membangun Keberanian dan Ketekunan Sejak Dini

Diperbarui: 19 Oktober 2024   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah tantangan dunia modern yang terus berubah, membentuk anak-anak yang tangguh, berani mengambil keputusan, dan tidak mudah menyerah menjadi salah satu tugas  yang sangat penting bagi orang tua dan sekolah. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan sosial media yang memiliki efek sangat luar biasa bagi perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, kombinasi peran orang tua dengan sekolah ini sangat penting dalam membentuk karakter anak yang kuat dan mandiri. Bagaimana kita sebagai orang tua dan guru dapat mendukung mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, berani, dan siap menghadapi segala rintangan?

Mengapa Anak Perlu Belajar Tangguh dan Berani?

Tangguh yakni mampu bangkit setelah jatuh, sementara keberanian merupakan berani melangkah meski penuh ketidakpastian. Dunia modern menghadirkan tantangan yang tidak mudah, baik di lingkungan sekolah maupun dalam pergaulan. Anak-anak yang tangguh tidak hanya mampu menghadapi kegagalan dengan kepala tegak, tetapi juga mampu membuat keputusan tanpa ragu. Anak-anak yang dilatih untuk mengambil keputusan sejak dini cenderung memiliki rasa percaya diri lebih besar dan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik di kemudian hari.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dipahami bahwa mendidik anak menjadi tangguh dan berani memiliki dampak positif bagi anak-anak, masa remaja hingga di dunia kerja nantinya. Sehingga memberikan pembelajaran tangguh dan berani sangat penting sejak dini perlu di prioritaskan oleh orang tua serta guru taman kanak-kanak hingga sekolah dasar pada khususnya dan pada tingkat sekolah menengah pertama pada umumnya.

Dimana pada masa sekolah menengah pertama memiliki prioritas ketiga setelah dua pendidikan sebelumnya dikarenakan pada tingkat menengah pertama tidak hanya memberikan pendidikan semata namun sudah mulai diterapkan secara tegas kepada para siswa agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja yang saat ini semakin marak terjadi dan membahayakan lingkungan sekitar.

Adapun peran orang tua untuk membangun ketangguhan anak-anak sejak dini dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu:

  1. Memberikan Kesempatan untuk GagalSalah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan ketangguhan adalah dengan memberikan anak kesempatan untuk gagal. Biarkan mereka mencoba, meski itu berarti mereka mungkin akan jatuh. Dari kegagalan ini, mereka akan belajar untuk bangkit dan tidak takut mencoba kembali.

  2. Mendorong Pengambilan Keputusan MandiriLatih anak-anak untuk membuat keputusan dalam hal-hal kecil sehari-hari. Mulai dari memilih baju yang ingin dipakai, sampai menentukan aktivitas sore hari. Kebiasaan ini akan membentuk keberanian mereka dalam menghadapi pilihan-pilihan yang lebih besar nantinya.

  3. Menghargai Proses, Bukan Hanya HasilSebagai orang tua, kita sering kali terfokus pada hasil akhir, seperti nilai akademis yang tinggi atau prestasi olahraga. Namun, anak-anak perlu tahu bahwa proses menuju keberhasilan lebih penting daripada hasil itu sendiri. Beri apresiasi atas usaha dan ketekunan mereka, bukan hanya pada saat mereka berhasil.

Sedangkan peran sekolah dalam mendidik para siswanya menjadi tangguh diantaranya melalui:

  1. Menerapkan Pendidikan Karakter dalam KurikulumBanyak sekolah di Indonesia sudah mulai menerapkan pendidikan karakter, tetapi ini perlu lebih diperkuat. Pelajaran di kelas harus disertai dengan program-program yang mendorong anak-anak untuk mengasah ketangguhan mental dan emosional mereka, seperti kegiatan pramuka, olahraga, atau proyek sosial yang melibatkan problem solving dan kerja sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline