Lihat ke Halaman Asli

Rokok dan Miskin

Diperbarui: 5 Juni 2024   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Permasalahn terbesar yang di alami rakyat indonesia adalah kemiskinan. Diman sampai saat ini pemerintah belum bisa mengatasi atau mengurangi angka kemiskinan di indonesia. Berdasarkan data badan pusat statistik pada tahun 2017 jumplah kemiskinan penduduk indonesia kurang lebih tercatat sebanyak 26,58juta jiwaDari perspektif hak asasi manusia, Tammie (2006) dalam tulisan memi almizi menyatakan bahwa kemiskinan merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Hak asasi Manusia tidak boleh dibatasi, apalagi dihapuskan. Oleh karena itu, dari perspektif ini, kemiskinan tidak dapat dilihat dari statistik.

Terlepas dari ukurannya jika kemiskinan terjadi dalam sebuah keluarga, anak-anak pasti akan menghadapi berbagai permasalahan seperti kelaparan, kekurangan gizi, kurangnya kesempatan pendidikan, bahkan bisa jadi nyawa mereka terancam. Hal Ini merupakan hak asasi manusia yang harus dipenuhi dan juga menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat, bahkan negara. Berdasarkan gagasan bahwa kemiskinan adalah hak asasi manusia, maka pemberantasan kemiskinan merupakan tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Faktor kemiskinan ini bisa terjadi karena rokok, bahwa rokok merupakan kebutuhan kedua setelah beras yang di beli masyarakat indonesia sehingga rokok merupakan faktor kemiskinan. Rokok atau tembakau yang dikonsumsi ini membuat masyarakat terperangkap dalam kemiskinan, apalagi masyarakat miskin mereka lebih memilih untuk membeli rokok dari pada untuk membeli kebutuhan pokok, sehingga ini dapat memberikan dampak negatif terhadap anank-anak mereka

Konsumsi tembakau di Indonesia mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan dan perekonomian. Dampak fisik yang ditimbulkan oleh perokok antara lain serangan jantung, kanker paru-paru, bronkitis, gangguan kehamilan dan janin, serta berbagai penyakit lainnya. Selain dampak fisik, merokok juga mempunyai dampak psikologis. Dengan kata lain, penyakit jiwa dan depresi akibat tidak mampu membeli rokok. Perokok merasa ada sesuatu yang hilang ketika kebutuhannya untuk merokok tidak terpenuhi seperti ketergantungan. Dari sudut pandang ekonomi, merokok dapat membuat masyarakat semakin miskin dan memperburuk kehidupan masyarakat miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline