Lihat ke Halaman Asli

Hanifah

Mahasiswa English UGM | Internship Museum Sandi

Museum Sandi Andil dalam Pameran Museum Nasional, Membawa Jejak Persandian Klasik Hingga Futuristik

Diperbarui: 26 Juli 2024   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintu masuk Pameran Bersama Monumen Pers. (Dokpri)

Yogyakarta, 26 Juli, 2024 --- Museum Sandi turut berkolaborasi dengan sejumlah museum di Indonesia dalam kegiatan Pameran Bersama Monumen Pers Nasional yang bertemakan "Keberagaman Koleksi Nusantara." Menggandeng 16 museum, pameran ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 26 Juli 2024 pada pukul 08.00 -- 16.00 WIB. Selama lima hari, pameran dibuka untuk umum tanpa biaya registrasi yang diselenggarakan Monumen Pers Nasional di jl. Gadjah Mada No. 59, Surakarta. Tidak hanya stan pameran museum, terdapat pula rangkaian panggung ekspresi, expo UMKM, hingga quiz museum yang meramaikan kegiatan. Antusiasme publik tergambar dari jumlah pengunjung sampai hari terakhir Jumat (26/7/24), tercatat kurang lebih 9000 orang.

"Kegiatan pameran bersama ini menjadi inisiasi baru untuk Monumen Pers yang akan ditetapkan setiap bulan Juli. Dengan maksud memperkenalkan para siswa sekolah agar lebih mencintai keberagaman budaya yang menjadi kekayaan NKRI. Juga sebagai aksi menyampaikan pesan dalam membentuk rasa kesatuan dan persatuan sebagai bangsa Indonesia," ujar Ir. Widodo Hastjaryo selaku Kepala Monumen Pers Nasional pada sambutan pembukaan pameran (Senin, 22/7/24).

Selaras dengan tema besar kegiatan, setiap museum membawa keunggulan cerita menarik dari setiap koleksi yang ditampilkan. Hal ini menjadi ajang edukasi terbuka bagi masyarakat. Sama halnya dengan Museum Sandi yang menjadi salah satu partisipan, membawa tema yaitu "Peran Persandian dalam Teknologi Masa Kini." Tema tersebut kemudian dikemas untuk bisa menjadi gambaran wawasan masyarakat tentang dunia persandian lama hingga relevansinya pada zaman ini. 

Situasi booth Museum Sandi Selasa (23/7/24). (Dokpri)

Museum Sandi mewadahi informasi bahwa persandian masih penting dalam hal teknologi dan ruang siber. Telah menjadi tugas Museum Sandi hadir untuk menyampaikan pesan perjalanan lahirnya persandian, perkembangannya pada masa penjajahan, cikal bakal lembaga kenegaraan, termasuk peran besarnya di era persandian hingga teknologi siber masa kini. Penyampaian tersebut dikemas pula dengan permainan sandi sederhana "caesar cipher" dan "sandi polybius" serta hadiah menarik. 

Museum Sandi adalah satu-satunya museum kriptologi di Indonesia dan bahkan Asia. Museum ini terletak di Yogyakarta, tepatnya di Jl. Faridan M. Noto No. 21, Kotabaru, Gondokusuman, DIY. Museum Sandi merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara, dan menyediakan layanan edukasi dan fasilitas secara gratis.

Oleh karenanya, kegiatan Pameran Bersama Monumen Pers Nasional ini tentu menjadi wadah kampanye dari para peserta pameran  untuk membawa cerita menarik dari setiap koleksinya, selaras dengan tugas Museum Sandi untuk  mengedukasi masyarakat tentang pentingnya persandian, keamanan siber, termasuk tokoh berjasa di baliknya pula. "Harapannya edukasi kita tersampaikan bahwasanya persandian itu penting dan ada di setiap lini dari zaman kemerdekaan sampai sekarang. Serta meningkatkan pengunjung untuk ke Museum Sandi baik secara online maupun offline sehingga yang tersampaikan menjadi semakin banyak," terang Ketua Tim Pengelola Koleksi dan Perpustakaan Museum Sandi, Irawan Haris Wibawa. 

Pewarta: Hanifah

Editor: Ega Khansa Alifa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline