Lihat ke Halaman Asli

Unity For Safety: Menumbuhkan Kepedulian Masyarakat dalam Keselamatan Berkendara

Diperbarui: 24 Juli 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Baru-baru ini, saya berkesempatan mengiktui sebuah workshop yang isinya berfokus pada keselamatan berkendara di jalanan. Acara ini berhasil membuka mata saya akan pentingnya kehati-hatian dalam berkendara, selain itu workshop ini juga berhasil menciptakan berbagai perspektif baru dan membekali saya dengan berbagai tips berkendara dengan selamat.

Kegiatan workshop tersebut diselenggarakan oleh Antariksa yang sudah dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 di Hall Baroroh Baried Lt.4 Gedung Siti Walidah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Workshop ini diawali dengan berbagai sambutan oleh beberapa tamu undangan dan selanjutnya pengenalan beberapa pemateri serta penyampaian inti materi tersebut.

Dalam workshop ini, mengundang 3 pemateri yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Pemateri yang pertama yaitu AKBP ibu Widya Mustikaningrum, S.Sos selaku kasubdit kamsel Ditlantas Polda DIY yang memberikan pemahaman dan pentingnya menaati peraturan lalu lintas yang sesuai dengan Undang-Undang. Selain itu, ibu Widya juga memberikan berbagai tips berkendara denga aman seperti kontrol diri dalam berkendara dan memperhatikan etika berkendara. "Mari kita sama-sama menjaga keselamatan, karena keselamatan yang pertama dan yang utama".

Pemateri yang kedua yaitu Masrang, seorang influencer yang terkenal sebagai anak motor. Masrang menyampaikan pengalamannya dalam berkendara serta memberikan manfaat dari adanya menjaga attitude dalam membawa motor (safety riding). Manfaatnya antara lain mencegah kecelakaan dan cidera serius, mengurangi kerugian ekonomi, mematuhi peraturan dan hukum, dan yang terpenting yaitu masih ada orang yang khawatir dan sayang sama kamu. Selain itu, Masrang juga menyampaikan 4 point utama dalam mengurasi resiko kecelakaan, yang pertama kesadaran individu, yang kedua patuhi aturan, yang ketiga cek kondisi kendaraan, dan yang terakhir cek keadaan fisik kita sebagai pengendara. Tidak lupa juga, Masrang juga membagikan tips ala Masrang yaitu safety is style, proper modification, dan respect antar pengendara lain. Karna menurut Masrang "Yang utama adalah Kembali ke rumah dengan selamat, jangan jadikan destinasi tempat utama, tetapi jadikan rumah sebagai destinasi yang utama".

Dan pemateri yang terakhir yaitu M. Ali Iqbal selaku perwakilan dari Astra Safety Riding Center Yogyakarta. Materi ketiga yang disampaikan ini lebih berfokus pada perawatan dan pemeliharaan stamina motor untuk perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh. Selain itu, Mas Iqbal juga menyampaikan 5 perilaku berkendara penyebab kecelakaan seperti ceroboh akan lalu lintas, gagal menjaga jarak aman, ceroboh saat berbelok, melampaui batas kecepatan, dan ceroboh saat mendahului. Mereka juga melakukan demontrasi secara langsung tentang teknik berkendara yang baik, benar, dan aman.

Jika dilihat dari sudut pandang teori psikologi komunikasi, isi dari workshop tersebut memiliki hubungan dengan teori kognitif yaitu perubahan perilaku dalam keselamatan berkendara. Dimana teori kognitif menjelaskan bagaimana proses berpikir, persepsi, dan menginterprestasikan informasi yang dapat mempengaruhi perilaku individu. Dalam konteks keselamatan berkendara, teori kognitif dapat membantu kita dalam memahami bagaimana pengajaran tentang pentingnya keselamatan berkendara dapat mengubah perilaku seseorang. Dengan berbagai materi yang sudah disampaikan dalam workshop tersebut, memberikan kita pengajaran dan pengetahuan akan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Sehingga, kita dapat menjadikannya sebuah pelajaran berharga, agar mengubah perilaku kita dalam berkendara sehingga mencegah berbagai resiko kecelakaan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dari teori kognitif dalam sebuah pengajaran tentang keselamatan berkendara, kita dapat membantu seorang individu untuk mengembangkan pengetahuan, keyakinan, dan ekspetasi yang diperlukan untuk mengadopsi perilaku berkendara yang aman dan bertanggung jawab. Dengan begitu, dapat berkontribusi pada pengurangan angka kecelakaan lalu lintas dan menciptakan lingkungan jalan raya yang lebih aman bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline