Lihat ke Halaman Asli

Hanifah Nurdin

Menemukan Kebahagian dengan Memperbanyak Syukur

Gara-gara TOEFL

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toefl atau Test of English as a Foreign Language sering kali membuat orang yang ingin menggapai cita-citanya berhenti. Toefl saat ini sudah menjadi prioritas seluruh anak bangsa untuk bisa menempuh score paling sedikit 450. Toefl seperti separuh aliran darah yang tanpanya terhenti sudah kehidupan seseorang. Bagaimana tidak? jika seseorang ingin wisuda, sebelum yudisium di haruskan untuk mendapat sertifikat lulus Toefl  dari pusat bahasa kampus dengan score min. 450, belum lagi jika ingin mengambil kuliah  S2 dalam negeri (khususnya beasiswa) diharuskan juga Toefl min. 500, jika kuliah luar negeri min. 550 dan juga dunia kerja tak ingin kalah menetapkan nilai Toefl yang lumayan tinggi. jadi bagaimana cara kita mencapai score tersebut secara maksimal?

Menurut penulis, Toefl  ini hanya tipuan semata. Tipuan yang licik untuk membuat seseorang terbiasa dan akhirnya bisa bahasa Inggris. jika tidak percaya, ini dia tipuannya:

1. Gara-gara Toefl  rajin membaca majalah, koran dan artikel yang berbahasa Inggris (untuk memperlancar Speaking)

2. Gara-gara Toefl  rajin mendengarkan musik Barat, pidato berbahasa Inggris, nonton acara televisi berbahasa Inggris (demi memperlancar Listening)

3. Gara-gara Toefl jadi rajin bangun malam untuk sekedar nonton film berbahasa Inggris (padahal dulunya tidak pernah hanya demi ingin memahami film tanpa teks bahasa Indonesia)

4. Gara-gara Toefl jadi rajin ikut les (kursus)

5. Gara-gara Toefl jadi rajin resume bacaan (memperlancar writing)

6. Gara-gara Toefl akhirnya jadi senang bicara sendiri di depan cermin untuk memperbagus pengucapan

Dengan kata lain gara-gara Toefl, hidup anak bangsa kini dihantui oleh bahasa Inggris demi mencapai sesuatu yang diinginkan. Gara-gara Toefl  hidup mulai nyaman dengan penggunaan bahasa asing tersebut. Tanpa disadari jika hal-hal yang disebutkan di atas di lakukan secara continue maka gara-gara Toefl , bahasa Inggris menjadi lancar. Terima kasih Toefl, awalnya kamu membunuh tapi proses membunuh itu membuat orang berhasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline