Lihat ke Halaman Asli

Kreatif, Mahasiswa KKN Undip Membuat Biopori sebagai Langkah Antisipasi dampak Intensitas Hujan yang Tinggi

Diperbarui: 15 Februari 2021   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan Lubang Biopori di Lingkungan RT 05 RW 01 Bulusan/dokpri

Semarang (13/02) - Universitas Diponegoro kembali menggelar salah satu program Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan adanya pandemi Covid-19, KKN Tim I Undip Periode 2020/2021 dilaksanakan dikampung masing-masing Mahasiswa peserta KKN.

Intensitas hujan yang cukup tinggi sejak awal tahun 2021 membuat banyaknya genangan pada beberapa titik di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Semarang, Kota Semarang. Di daerah perkotaan, yang padat penduduk dan bangunan, kemampuan tanah untuk menyerap air hujan telah berkurang drastis. 

Air hujan yang turun sebagian besar menumbuk bidang-bidang keras selain tanah, seperti jalanan beraspal atau bangunan. Karena tidak terserap air hujan ini kemudian menggenang atau mengalir sebagai banjir. Khususnya di daerah RT 05 RW 01 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan dalam upaya menguranginya. Salah satunya adalah dengan membuat lubang resapan biopori di lingkungannya masing-masing.

Dengan pembuatan lubang resapan biopori di lingkungan RT 05 RW 01 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, setidaknya kita telah meringankan beban masyarakat dalam dua hal, yaitu mencegah banjir dan mengurangi sampah.

Salah satu mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro yang bernama Hanif Abdul Aziz dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ojo Kurdi, S.T., M.T., Ph.D membuat sebuah solusi untuk mengurangi genangan dan sampah organik supaya tidak menjadi tempat berkembang biaknya vector penyakit seperti nyamuk dengan cara pembuatan lubang biopori. Tidak lupa, selama pelaksanaan program KKN ini, mahasiswa KKN bersinergi dengan pihak berwenang setempat, yaitu Bapak Kasmiran selaku Ketua RT 05 /RW 01, Kelurahan Bulusan.

Biopori adalah lobang resapan air yang berfungsi untuk membantu air dalam meresap ketanah. Bahan yang digunakan adalah pipa diameter 3-4 inch dan tutup pipa. Program ini dilaksanakan secara door to door kerumah masyarakat yang sering terjadi genangan air saat terjadi hujan. Dari program ini harapannya genangan air tidak terjadi lagi dan meningkatkan kesuburan tanah.

Pembuatan biopori sangat mudah, yaitu dengan menggunakan pipa paralon diameter 3-4 inch (8-10 cm) yang dilubang-lubangi menggunakan bor listrik dan ditutup menggunakan tutup pralon yang juga dibuat berlubang. Selanjutnya tanah di lubangi menggunakan bor tanah/ linggis dengan kedalaman kurang lebih (80-100 cm). Kemudian pipa paralon tersebut ditanam ke dalam lubah tanah. Setelah ditanam, lubang tersebut diisi oleh sampah-sampah organik contohnya daun.

Dari program pembuatan biopori tersebut diharapkan dapat mengurangi genangan-genangan air yang dapat terbentuk saat musim hujan dan juga dapat mengurangi sampah organik.

Penulis : Hanif Abdul Aziz (Teknik Sipil -- FT) 

Dosen Pembimbing Lapangan : Ojo Kurdi, S.T., M.T., Ph.D (FT)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline