Lihat ke Halaman Asli

Hanifa Salma Nurlaili

penyuka indomie dan esteh

Generasi Z: Si Paling Healing, Sebenernya Healing itu Baik Nggak Sih?

Diperbarui: 6 Juni 2022   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

healing yang banyak orang tau adalah berlibur ke suatu tempat seperti pantai (Photo: Asoka Remadja via indonesia.tripcanvas.co)

Kalo kamu mengikuti beberapa topik yang sedang ramai di perbincangkan akhir akhir ini pasti kamu sering banget denger kata ini. Satu kata yang sekarang ini banyak di gaungkan dimana mana, "Healing". 

Banyak faktor yang orang yang "katanya" butuh healing seperti butuh self healing karena capek kerja atau stress karena ada di toxic relationship atau burn out karena kerjaan yang numpuk bikin jenuh yang membuat bikin pengen self healing.

Bahkan banyak beredar di akun Instagram ataupun twitter tentang kegiatanya yang sekarang ia kerjakan malah membuat healing dan self reward menjadi berkurang. Yang menjadi permasalahnnya adalah kenapa ya sekarang banyak orang yang pengen self healing? Apakah generasi Z adalah generasi yang manja? Dan apakah healing itu memang bener di perluin?

Beberapa pertanyaan di atas ini akan dijabarkan dengan sudut yang berbeda yang pastinya bisa sedikit membantu atas keresahan selama ini.

Sudut pandang pertama

Kenapa fenomena self healing menjadi trend dikalangan generasi Z? sebenarnya fenomena ini bisa ditinjau dari sudut pandang yang berasal dari buku Prof Renald Kasali yang berjudul strawberry generation. 

Dalam buku ini Prof Renald dikatakan bahwa, generasi Z merupakan generasi yang kreatif tapi dibalik sisi kreatif itu generasi z ini juga dianggap sebagai generasi yang mudah menyerah dan gampang sakit hati.

Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Karena pada saat ini mereka hidup di zaman yang mana perekonomian Sekarang itu lebih sejahtera daripada zaman sebelumnya yang mana itu berdampak pada orang tua yang kemudian cenderung mudah untuk memberikan segalanya untuk anaknya sehingga terjadilah over sharing dan over protecting yang gak dialam oleh anak anak dan akhirnya malah membuat anak sekarang cenderung menjadi "lebih manja" karena mengingkan banyak hal dengan instan.

Dan karena dengan perekonomian yang udah sejahtera, kebanyakan orang tua jadi menaruh ekspetasi yang tinggi buat anaknya, dan kalo gagal akan malah berbalik untuk menyalahkan dan memarahimu karena gak bisa ngerealisasikan harapan itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline