Lihat ke Halaman Asli

Hanif Vidi

Analis Kebijakan

Korupsi Politik atau Pengadilan Politik

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam. Komunitas Studi Politik kembali mendapat referensi baru dari salah satu tokoh pemerhati hukum di Indonesia, Hamdani Hamid. Dalam pengantar surat tuntutan JPU KPK halaman terakhir Anas Urbaningrum disebutkan melakukan "Korupsi Politik". Apa yang dimaksud dengan korupsi politik? Kita sendiri kurang memahami. Premis ini tidak dikenal dalam kamus hukum.

Sepertinya segala tuduhan sulit dibuktikan, maka JPU mencoba membangun opini untuk mempengaruhi Majelis Hakim, dengan memberi tafsir korupsi politik. Tuduhan terhadap Anas melakukan korupsi proyek Hambalang dan penerimaan gratifikasi mobil Toyota Harrier bersumber dari keterangan pengakuan M Nazaruddin, dari semulanya memang sulit dibuktikan. untuk memaksakan tuduhan itu dibangunlah persepsi seolah Anas melakukan korupsi untuk membiayai pemenangannya sebagi Ketua Umum padaKonggres Partai Demokrat di Banndung, termasuk persiapan sebagai calon presiden dan sebagainya (katanya).

Tuduhan ini berulang kali dimentahkan oleh para saksi-saksi yang telah dihadirkan oleh JPU. Fakta sebaliknya publik menilai Anas adalah korban konspirasi politik. Secara gamblang terekam dari peristiwa-peristiwa penggulingan dari jabatan sebagai Ketum Demokrat serta pemaksaan pengenaan status tersangka terhadap Anas. Karena itu tak mengherankan jikalau nama-nama tokoh dan term pewayangan sampai premis korupsi politik karangan JPU berseliweran digembar-gemborkan di persidangan. Semuanya jauh dari substansi hukum yang dipersoalkan. Kalau begitu apakah salah kita menyebut perkara Anas sebagai "Pengadilan Politik" ?

Yah kasus Anas memang sangat memukau, bagi kami Komunitas Studi Politik, kasus Anas ini tak ubahnya seperti suatu fenomena politik yang luar biasa untuk diteliti. Maklum saja ini suatu peristiwa politik yang langka, seperti sebuah konspirasi yang didesain sejak jauh hari, sistematis dan terstruktur. Lazimnya perkara sekelas ini adalah permainan kelas elite seperti yang acapkali terdapat di film-film spionase yang melibatkan CIA, FBI ataupun KGB untuk menghancurkan tokoh-tokoh tertentu. Well, mungkin Anas Urbaningrum adalah salah satu tokoh besar sekelas Tan Malaka, Soekarno, Saddam Husein, Yaseer Arafat, Abraham Lincoln atau bahkan JF Kennedy yang harus dijatuhkan dengan skenario besar. Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline