Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Bahasa Kedua

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa sebagai kunci pokok bagi kehidupan manusia, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya. Sejak lahir, kita telah mengenal bahasa, bahasa itu disebut dengan bahasa ibu, yang mana awal mula kita memeroleh bahasa adalah dari ibu dan lingkungan sekitar dimana kita tinggal. Bahasa mempunyai keterkaitan dengan proses pembentukan kesadaran  diri dan kedewasaan budaya seseorang. Sebagai suatu proses, perkembangan memerlukan waktu dan tidak dapat begitu saja dipercepat. Pembelajaran mengenai bahasa telah dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak.

Pada anak usia 5-17 tahun misalnya, mereka sudah sangat kental dengan bahasa pertamanya yakni bahasa ibu dan lingkungannya. Namun seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Anak mulai dituntut untuk mempelajari bahasa kedua dari lingkungan pendidikannya, seperti di sekolah. Dalam menduduki bangku sekolah anak telah diajarkan bahasa kedua atau bahasa asing, seperti bahasa inggris. Bahkan sekarang telah banyak jenjang pendidikan SD-SMP-SMA yang menggunakan dua bahasa yakni bilingual. Dalam pendidikan bilingual, anak harus terlebih dahulu menguasai bahasa ibu, yaitu bahasa Indonesia. Mereka harus diperkenalkan kata-kata dalam bahasa pertama dengan baik termasuk mengenai konsep struktur, tata bahasa dan kosa kata.  Jika pemahaman konsep sudah dimiliki anak baru kemudian anak dikenalkan dengan bahasa asing. Anak sudah memiliki rujukan jika menghadapi bahasa asing. Ia akan menafsirkan pembelajaran bahasa asing dengan konsep yang sudah ia miliki dalam Bahasa Indonesia.

Dalam tahap awal pembelajaran bahasa kedua, seorang anak tentu mengalami berbagai kesulitan. Namun kesulitan-kesulitan tersebut akan mampu diselesaikan dengan terus belajar dan berlatih dengan baik. Sejatinya bahasa itu dapat berkembang karena dilatih dan dipraktikkan di kehidupan sehari-hari. Bahasa Inggris yang hanya dipelajari di sekolah tanpa diterapkan di rumah akan kurang berhasil. Jika orang tua mengharapakan kemampuan bahasa Inggris anak baik maka orang tua harus berpartisipasi terhadap perkembangan bahasa anak. Orang tua dapat turut serta mengajari dan membiasakan anak berbahasa Inggris dengan mengajak berbicara dengan menggunakan Bahasa Inggris di rumah. Perlu diingat jangan sampai anak tertekan dalam menjalani pembelajaran bahasa kedua yang diberikan kepadanya baik dari pihak sekolah maupun dari orang tuanya. Karena akan sangat berdampak negatif dalam perkembangan bahasa anak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline