Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Sih Perkembangan Gender Pada Perkembangan Psikososial Masa Kanak-Kanak Awal???

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelum kita berkelana untuk memahami perkembangan gender pada perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal, alangkah baiknya kita mengetahui terebih dahulu apa sih gender itu???

Gender merupakan aspek penting yang mempengaruhi perkembangan sosial pada masa awal anak-anak. Gender sebagai tingkah laku dan sikap yang diasosiasikan dengan laki-laki atau perempuan. Dalam arti lain bahwa gender adalah sifat-sifat yang melekat yang dimiliki seseorang baik secara psikologis maupun sosialkultural sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan.

Dalam perkembangan gender terdapat 3 tahapan diantaranya; Perkembangan Kepercayaan Gender, yakni seorang anak mengembangkan kepercayaan tentang identitas gender, yang mana seorang anak itu memiliki rasa sebagai laki-laki atau sebagai perempuan; Perkembangan Keistimewaan Gender, yakni seorang anak telah menentukan sikap tentang jenis kelamin yang mereka kehendaki, laki-laki bersikap sebagai laki-laki begitu juga dengan perempuan; Perkembangan Ketetapan Gender, yakni seorang anak menanamkan kepercayaan bahwa jenis kelamin seseorang itu telah ditentukan secara biologis, permanen, dan tidak berubah-ubah.

Setelah berjalan-jalan pada gender dan tahapannya dalam perkembangan gender, langkah kita akan berlanjut dalam pembahasan yang akan membawa kita untuk lebih tahu tentang perkembangan gender. Disini antara laki-laki dan perempuan tentu mempunyai perbedaan bukan? Diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah perbedaan psikologis dan perilaku antara laki-laki dan perempuan, disini seperi halnya dalam pilihan waktu bermain dan gaya bermain. Anak laki-laki cenderung aktif sedangkan perempuan cenderung kurang aktif (pasif). Yang kedua yakni perbedaan kognitif anak, yang terletak pada kemampuan intelegensinya, misalnya dalam menyelesaikan masalah matematis dalam belajar matematika, anak perempuan cenderung menyelesaikan hitungan matematika secara tertulis sedangkan anak laki0laki cenderung menyelesaikan hitungan secara lisan. Namun, dalam usia tiga tahun, perbedaan antara laki-laki dan perempuan masih serupa seiring dengan bertambahnya usia maka perbedaan itu akan mulai terlihat.

Penyebab terjadinya perbedaan gender salah satunya pengalaman dan harapan anak laki-laki dan perempuan berkaitan dengan 3 hal dari identitas gender yakni; Peran Gender, yakni perilaku, keinginan, sikap, keterampilan, serta kepribadian ketika budaya mempertimbangkan kesesuaian untuk perbedaan laki-laki atau perempuan. Misalnya, dalam sebuah budaya perempuan diharapkan meluangkan banyak waktu untuk mengurus rumah tangga dan anak sedangkan laki-laki menyediakan kebutuhan rumah tangga; Tipe Geder, merupakan pelaksanaan dari peran gender, yang mana dalam tipe gender orang tua sangat besar pengaruhnya seperti yang dilakukan orang barat pada masa awal kanak-kanak kebanyakan ayah berkomunikasi dengan anak laki-laki sedangkan seorang ibu banyak berkomunikasi dengan anak perempuan. Dari sikap orang tua itulah terjadilah pembentukan gender; Stereotipe Gender, yakni generalisasi prasangka tentang perilaku laki-laki atau perempuan, dimana semua perempuan itu cenderung pasif dan tergantung sedangkan semua laki-laki cenderung aktif dan mandiri.

Nah,,, itulah uraian mengenai perbadaan genderdan identitas gender. Ternyata, masih ada satu perjalanan lagi untuk memahami lebih dalam tentang perkembangan gender... anda penasaran?? Sama saya juga... chek it out!!! Postingan selanjutnya akan menlanjutkan pemahaman kita mengenai perkembangan gender pada perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal. Tetap semangat... semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline