Kabupaten Kutao Barat berada di Provinsi Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk di tahun 2024 adalah sekitar 177.007 jiwa. Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak pada Ibukota Sendawar dan merupakan daerah hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai sejak tahun 1999. Wilayah Kabupaten Kutai Barat terbagi atas 16 kecamatan dan 190 desa dengan masyarakat yang mayoritas merupakan masyarakat suku Dayak dan masyarakat pendatang dari daerah Jawa dan sekitarnya. Berdasarkan peta administrasinya, Kabupaten Kutai Barat berbatasan dengan beberapa wilayah yaitu:
- Utara : Kabupaten Mahakam Ulu
- Selatan : Kabupaten Kutai Kartanegara
- Timur : Kabupaten Penajam Paser Utara
- Barat : Kabupaten Barito Kuala
Secara geografis Kutai Barat terletak di antara 113045'05"-116031'19" BT dan 1031'35"-1010'16" LS. Letak wilayah ini pada umumnya didominasi pada wilayah pesisir sungai dan dataran rendah serta beberapa lereng bukit. Pada dasarnya potensi ekonomi suatu wilayah di dorong melalui beberapa jenis sektor seperti, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan lain sebagainya. Potensi ekonomi masyarakat di Kabupaten Kutai Barat berdasarkan letak geografisnya ada pada sektor peternakan dan perkebunan. Sehingga Pengembangan potensi ekonomi masyarakat secara tidak langsung juga berfokus pada sektor peternakan dan perkebunan untuk menunjang ekonomi masyarakat.
Sektor perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan jenis tanaman tertentu pada tanah/media tumbuh dalam ekosistem yang sesuai. Kabupaten Kutai Barat memiliki beragam jenis komoditas dalam sektor perkebunan. Oleh karena itu diperlukan analisis terhadap data produksi sektor perkebunan. Analisis ini akan menghasilkan informasi mengenai jenis komoditas yang sedang berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun pada setiap wilayah di tiap kecamatan pada Kabupaten Kutai Barat. Informasi inilah yang nantinya akan digunakan untuk analisis lainnya tentang daya saing dan keja sama antar wilayah khususnya pada daerah pengamatan.
Komoditas sektor perkebunan di Kabupaten Kutai Barat secara keseluruhan adalah 9 yaitu kelapa sawit, kelapa, karet, kakao, kopi, teh, tebu, tembakau, dan lada. Proses analisis potensi unggulan dilihat dari nilai terbesar pada setiap hasil produksi komoditas sektor perkebunan menggunakan data Badan Pusat Statistik di tahun 2019-2024. Penyajian data digambarkan melalui tabel-tabel pada setiap komoditas.