Lihat ke Halaman Asli

Hanida AuliaSanti

Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat

Mengulik Buku "Teknologi Remote Sensing sebagai Pendukung Aspek Spasial dan Perencanaan"

Diperbarui: 3 April 2024   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teknologi Remote Sensing terhadap Kebutuhan Perencanaan   

         Ilmu perencanaan adalah ilmu yang dimana melibatkan penampilan visual dan spasial terkait rencana, argumen dan analisis melalui peta baik kertas ataupun secara digital. Elemen penampilan visual dan spasial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perencanaan karena peta sebagai media menampilkan informasi geografis yang salah satunya didapatkan dari pemanfaatan teknologi remote rensing. Sehingga baik antara teknologi tersebut dengan kebutuhan perencanaan sangat berkaitan satu sama lain.

         Penginderaan jauh berasal dari bahasa inggris yaitu remote sending yang tersusun dari 2 kata yaitu remote yang berarti merupakan proses memperoleh informasi tanpa melakukan kontak langsung, sedangkan kata sensing berarti adalah memperoleh informasi kondisi pada permukaan bumi. Penginderaan jauh melakukan pengumpulan informasi melalui pantulan atau pancaran energi yang terjadi saat perekaman atau pendataan baik menggunakan drone dan satelit. Pentahapan atau proses penginderaan jauh secara umum memiliki 8 proses teknologi penginderaan jauh khususnya dalam perspektif satelit pengamat bumi yang perlu diperhatikan:

Matahari sebagai sumber energi, berfungsi sebagai sumber pencahayaan bagi objek permukaan bumi yang akan direkam melalui satelit dengan sensor pasif atau aktif.

  • Atmosfer bumi dan error bugdets, berfungsi penting dalam akurasi data perekaman hasil teknologi penginderaan jauh.
  • Interaksi matahari dengan objek permukaan bumi, berfungsi untuk sensor optis sehingga waktu perekaman pengamat bumi dengan ssensor optis yang diatur pada pagi atau siang hari.
  • Proses perekaman informasi permukaan bumi oleh satelit  pengamat bumi, yang memperhatikan sensor aktif atau pasif, resolusi temporal, resolusi spasial, hingga resolusi spektral.
  • Pemrosesan data, proses transmisi hasil informasi yang telah direkam oleh satelit menuju stasiun penerima informasi yang dilengkapi antena.
  • Satelit navigasi, sebagai pendukung keakurasian posisi satelit pengamat bumi.
  • Interpretasi dan analisis data pengamat bumi/
  • Penggunaan informasi geospasial dari satelit pengamat bumi untuk end user.

         Penerapan penginderaan jauh dalam perencanaan perkembangan wilayah kota sangat berhubungan dalam berbagai sektor penting seperti pertanian, pesisir, kelautan dan lain sebagainya. Teknologi penginderaan jauh tersebut akan berpotensi penting sebagai sumber informasi untuk menggambarkan keadaan geografis suatu wilayah secara aktual, spasial, konsisten, dan bersifat time series.   

Optical Remote Sensing dan Implementasinya dalam Perencanaan

        Terdapat 2 macam sistem kerja penginderaan jauh yaitu sistem kerja aktif atau disebut dengan microwave dan sistem kerja pasif atau disebut dengan optik. Penginderaan jauh optik adalah teknik yang digunakan melalui gelombang elektromagnetik yang bersumber dari matahari untuk mengumpulkan informasi tentang permukaan bumi. Prinsip penginderaan jauh optik terbagi atas 3 jenis sistem penginderaan jauh antara lain:

  • Sistem penginderaan jauh visual
  • Sistem penginderaan jauh optik
  • Sistem penginderaan jauh inframerah

         Setiap elemen pada citra disebut sebagai piksel (pixel), yang diantaranya memiliki masing-masing piksel dengan nilai keabuan (0-255) atau disebut dengan informasi radiometri. Pantulan spectral dan panjang gelombang dapat menunjukkan dan memebedakan material permukaan lahan contohnya air, lahan kering, dan tumbuhan. Besar hubungan antarvariabel tersebut menjadi penentu dominan terjadinya oerubahan tutupan lahan (land cover). Kemampuan resolusi spasial piksel skala sedang memberikan informasi 2 dimensi yang sangat dibutuhkan untuk mengamati terjadinya perbuhana kegiatan pada tutupan lahan. Terdapat beberapa langkah untuk mendeteksi terjadinya perubahan kegiatan pada tutupan lahan. Terdapat beberapa langkah untuk mendeteksi terjadinya perubahan pada tutupan lahan (land cover) yaitu:

  • Menetapkan permasalahan lingkungan melalui deteksi perubahan
  • Mengidentifikasi perubahan dengan pertimbangan lingkungan dan sistem penginderaan jauh.
  • Memperluas informasi data penginderaan jauh yang dibutuhkan untuk mendeteksi perubahan.
  • Mengevaluasi hasil deteksi perubahan.

         Pengolahan data adalah salah satu kemampuan sistem informasi geografi yang banyak memakan waktu dan biaya. Cara perolehan data terbagi atas 2 macam yaitu kirim (transfer) dan terima (capture). Sedangkan jenis data terdiri dari data primer (diukur langsung) dan data sekunder (menerima data dari sumber lain dalam bentuk raster dan vektor). Proses pengolahan citra memiliki keberagaman formula atau rumus sesuai dengan tema infromasi yang ingin didapatkan oleh analisis. Adapun langkah pengolahan citra terdiri dari koreksi citra, dan uji akurasi.

        Kebutuhan akan teknologi penginderaan jauh optik yang mendesak pada bidang perencanaan wilayah dan kota, adalah untuk menjawab ketidakpastian informasi yang terukur dan akurat terhadap perubahan fisik penggunaan lahan infrastruktur, kondisi lingkungan, sebaran kegiatan, aspek kebencanaan, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa fungsi utama dalam penerapan penginderaan jauh optik pada bidang perencanaan wilayah dan kota, antara lain:

  • Klasifikasi tutupan lahan
  • Pemantapan pertumbuhan perkotaan
  • Perilaku kualitas
  • Penilaian risiko dan kerentanan

Microwave Remote Sensing dan Implementasinya dalam Perencanaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline