Lihat ke Halaman Asli

Hani Azizah

Mahasiswa

Tashabuh Bilkuffar

Diperbarui: 6 Februari 2023   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upaya Menanggulangi Tasyabuh bilkuffar pada Remaja melalui

 Tarbiyah Imaniyah

  Oleh: Hani Nur Azizah

 

Latar Belakang

Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam datang sebagai penyempurna risalah Islam, melalui Al Qur'an sebagai pedomannya, untuk kemudian diajarkan kepada seluruh manusia di muka bumi, dan pemahaman Aqidah menjadi hal paling pertama untuk di ajarkan. 

Aqidah sebagai dasar utama dan ruh bagi setiap muslim, karena Aqidah      merupakan masalah ketuhanaan yang di dalamnya membahas masalah keimanan dan ketaqwaan.[1] Penanaman Aqidah juga merupakan perhatian yang diberikan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam  kepada para sahabat, hasilnya dapat dilihat dari keberhasilan Rasulullah dalam mencetak para shahabat yang memiliki keimanan  luar biasa . Aqidah perlu diajarkan di semua kalangan, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat secara umum. Hal ini perlu dilakukan agar Aqidah tertanam kuat dalam diri masyarakat, khususnya di kalangan remaja.

Masa remaja adalah masa yang sangat bernilai, tidak tergantikan dan tidak akan terulang. Karena masa remaja merupakan masa yang sempurna dalam pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Di masa ini juga merupakan masa yang efektif untuk melahirkan karya-karya. Dimana di dalamnya mereka memiliki semangat juang yang tinggi.[2]

 Para remaja di zaman dahulu mempunyai keimanan yang kuat, Salah satu kisah tentang keimanan seorang pemuda, yang terkisah di dalam Al-Qur'an tentang pemuda Ashabul kahfi yang mana mereka meninggalkan kota hanya untuk menyelamatkan diri dan iman mereka dari seorang raja yang kejam, lalu kisah Ashabul Ukhdud seorang pemuda yang dipaksa meninggalkan Islam,  tapi dengan keimanan yang kuat tertanam di hatinya, ia tidak gentar terhadap raja, dan tetap mempertahankan keimananya.[3] Dari sinilah terlihat jelas bagaimana keimanan dan ketakwaan generasi muda terdahulu.

 Namun, sehubung dengan perkembangan zaman yang semakin modern, yang mana teknologi dan informasi ikut berkembang dengan pesat, hal ini memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat, terkhusus para remaja, yang begitu rapuh menerima peradaban-peradaban asing sebagai suatu kebanggaan.[4] Paling menonjol dalam hal ini adalah masalah gaya hidup, mereka menjadikan gaya hidup barat sebagai timbangan gaya hidup mereka.  Padahal Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam telah melarang umat ini untuk mengikuti orang-orang kafir dalam gaya hidup yang mereka lakukan. Hal ini disebutkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam sebagai bentuk tashabuh dengan orang kafir.

Tashabuh secara Bahasa mempunyai arti menyerupai, ini dikarenakan adanya bentuk mengikuti adat, gaya, sampai pola hidup orang kafir. tashabuh merupakan masalah prinsipil, karena berkaitan erat dengan aqidah seorang muslim. Peristiwa lumrah yang terjadi di tanggal 14 February, Mayoritas remaja mengadakan pesta perayaan Valentine, padahal Valentine merupakan hari raya orang-orang kafir, yang mana Islam sendiri tidak mengajarkan hal tersebut.[5] ini merupakan salah satu contoh Tashabuh bil kuffar, yang terjadi di kalangan remaja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline