Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah, terutama masalah kehidupan seperti mencari makanan dan tempat tinggal. Kecerdasan bukanlah satu hal, tetapi mencakup kemampuan untuk mengumpulkan pengetahuan, berkreasi, mengembangkan strategi, dan berpikir kritis. Ini memanifestasikan dirinya dalam perilaku mulai dari reaksi bawaan atau naluriah hingga tingkat pembelajaran dan kesadaran yang berbeda.
Otak terbentuk dan terus terbentuk sampai usia tua, tetapi pekerjaan yang jauh lebih penting dilakukan pada masa kanak-kanak. Ini adalah saat orang tua dapat membuat dampak yang paling besar pada kehidupan anak-anak mereka.Semua tindakan dan pengalaman meninggalkan bekas yang tak terhapuskan di benak anak itu. Rangsangan yang dibentuk dengan benar dapat menciptakan koneksi otak yang meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan emosional.
Otak manusia dibagi menjadi dua bagian, belahan kiri dan belahan kanan. Kedua aspek tersebut memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda. Nah, entah itu mitos atau fakta, itulah yang menyebabkan beberapa informasi beredar tentang otak. apa saja?
1. Satu otak lebih dominan
Faktanya, satu sisi otak manusia bisa lebih dominan. Hal ini mempengaruhi beberapa hal, termasuk kepribadian, pemikiran, dan perilaku. Beberapa orang memiliki otak kiri yang lebih dominan dan sebaliknya. Ketika otak kiri lebih dominan, seseorang cenderung berpikir lebih sistematis dan analitis. Berpikir lebih kreatif atau artistik bisa menjadi tanda dominasi otak kanan.
2. Satu sisi otak
yang terhubung mungkin lebih dominan, tetapi belahan kiri dan kanan sebenarnya saling melengkapi dan terkait. Kedua sisi otak memiliki peran penting yang sama. Kedua bagian otak ini sebenarnya tidak perlu dihubungkan untuk saling melengkapi, tetapi ketika tubuh mengalami sesuatu, kedua belahan otak "berkomunikasi".
3. Perbedaan kemampuan
1 Keunggulan satu belahan otak sebenarnya dapat menyebabkan perbedaan kemampuan manusia. Orang dengan otak kiri dominan pandai menulis, berhitung, membaca, logika, aritmatika, atau penalaran matematis dan cenderung lebih terlibat dalam fakta. Sebaliknya, orang yang menggunakan otak kanan lebih cenderung berimajinasi, melamun untuk menemukan ide, lebih menyukai seni, dan sering menggunakan intuisi untuk memahami sesuatu.
4. Berfungsi penuh
Satu sisi otak bisa lebih aktif, tetapi itu tidak berarti bahwa sisi lainnya tidak aktif atau tidak berfungsi. Padahal, baik belahan otak kiri maupun kanan memiliki fungsi yang penting dan saling melengkapi. Kedua belahan otak sama-sama aktif dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Ada teori bahwa satu sisi otak mungkin lebih dominan, tetapi belahan kiri dan kanan perlu digunakan secara optimal.
Benarkah keturunan atau hereditas menentukan kecerdasan anak? Padahal, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan dipengaruhi oleh faktor genetik, terutama faktor ibu. Singkatnya, ibu yang cerdas memiliki peluang besar untuk memiliki anak yang cerdas. Nah, mengapa?
Anda perlu tahu itu. Ibu memiliki dua kromosom X (XX) dan ayah memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Sekarang, banyak penelitian menunjukkan bahwa aspek intelektual dan kognitif manusia "tercetak" pada kromosom X. Oleh karena itu, tidak heran jika kecerdasan anak belakangan banyak dikaitkan dengan penampilan sang ibu.
Anak-anak dari orang tua dengan IQ normal dapat menjadi orang yang cerdas jika diberikan diet seimbang dan stimulasi yang tepat. Oleh karena itu, Profesor Jalardin menemukan bahwa kecerdasan seorang anak tidak hanya bergantung pada faktor genetik, tetapi juga pada keluarga, hubungan orang tua-anak, dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H