Banyak yang tidak menyadari bahwa stunting merupakan masalah bersama seluruh masyarakat Indonesia. Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan keempat dunia yang anak-anaknya mengalami stunting. Sedih, ya...
Pengertian stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu lama pada anak-anak yang ditandai pertumbuhannya terhambat dibandingkan dengan anak normal.
Anak stunting ditandai dengan tubuh pendek, rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, dan produktivitasnya rendah. Walaupun tidak semua anak bertubuh pendek mengalami stunting, tetapi anak stunting pertumbuhannya memang lebih pendek.
Data infografis di atas menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia mencapai 27.5%. Angka ini lebih tinggi daripada standar WHO yaitu 20%.
Menurut WHO, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Artinya, secara nasional masalah stunting di Indonesia tergolong kronis, apalagi di 14 provinsi prevalensinya melebihi angka nasional.
Oleh sebab itu Presiden Joko Widodo di awal tahun 2021 ini mencanangkan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.
Menurunkan prevelansi angka stunting amat penting bagi bangsa Indonesia, bila ingin menyiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
Latar Belakang Ruang Riung Ceria
Mencegah stunting pada anak-anak menjadi pekerjaan rumah kita semua. Hal ini sudah dimulai oleh Ruang Riung Ceria sebuah komunitas yang bergerak mencegah stunting, digagas oleh kolaborasi Pilar Tunas Nusa Lestari bersama dengan Heights and Minds, serta Mitra RW 11 Desa Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung.
Gagasan Ruang Riung Ceria adalah mengawal dan menggerakkan masyarakat untuk menjaga '1000 hari pertama kehidupan' sehingga anak-anak terpantau tumbuh kembangnya dan terhindar dari stunting. Seperti kita ketahui masa '1000 hari pertama kehidupan' adalah mulainya kehamilan, bayi lahir, hingga berusia dua tahun.