Kau tau, aku merindukanmu, di sa'at sedang mengunting kuku.
Kala ditemani cahaya kilat yang membisu.
Kau tau,
Kau ku rindu tak lagi sebagai cinta yang mengebu.
Bukan pula sang surya yang sedang aku tunggu.
Kau tau,
kini rinduu jadi kutukanku,
tak tahan iya memburu,
melinggis dicelah-celah sendu.
tapi aku sekuat batu.
namun siapa pun itu, massaa lalu tak bisa jadi benalu ...
Namun harus diperhatikan sebagaimanah, bumii yang egois tak begitu saja mencecerkan air hujan dikerak bumi iya membiarkan kenangan tersimpan dari dalam perut bumi.
30/04/2020
Nadim Al-Lande
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H