Lihat ke Halaman Asli

Bahagiaku

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

takan bisa kutahan lagi bibir ini tuk berucap
bermain dengan bahasa yang sudah berada diujung lidah.
mendekat semakin mendekat dengan celotehan yang sungguh tidak bermakna
namun celotehan itu menyatukanku dalam sebuah ikatan

sejauh mata memandang yang terlihat hanya senyumu yang menghiasi pelupuk mataku.
bukan karena nafsu aku memandangmu
namun kasih sayang yang tuluslah yang mendasarinya.

kau telah menghapus warna-warna hampa yang bersemayam dihatiku
kau telah menghembuskan aroma cinta kedalam isi hatiku
kau telah mengajarkan makna cinta dalam kehidupanku
sejatinya kaulah yang terindah yang melukiskan cinta dalam relung jiwaku

engaku dan cinta adalah kebutuhanku
tiada cinta dunia terasa hampa
begitupun tiada engkau dihidupku hatiku terasa hampa.
tetaplah tinggal bersamaku sampai waktu menjemput kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline