Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Gula-Gula

Diperbarui: 1 November 2024   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah pasti ia tidak akan pergi jauh atau sembunyi masuk ke dalam perut bumi.

Justru sebaliknya begitu tenang dan terang-terangan menampakan diri.

Tersenyum. Tertawa sumringah seakan tak pernah terjadi apa-apa.

Ia begitu yakin tak seorang pun dapat menyentuh kulitnya dan memang jauh-jauh hari ia telah mengira itu.

Sekelas hantu pun dapat ditangkap dimasukan ke dalam botol namun ia bukan hantu.

Hantu tidak ada yang mengerti manisnya gula-gula. 

Hantu tidak punya lidah. Tidak punya rasa. Tidak punya mulut untuk berkata dusta.

Lagi pula hantu jarang tertawa ia lebih banyak diam di kesunyian meratapi tingkah polah manusia.

Sementara itu ia masih asyik ngobrol bersama kolega-koleganya soal ketahanan pangan di masa depan.

Sambil bergumul di pesta jamuan makan malam istana kepresidenan.

Diam-diam sambil menulis puisi ku nikmati manisnya gula import di secangkir kopi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline