Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Terkenang Lautan

Diperbarui: 27 Oktober 2022   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah lama ku tinggalkan pelabuhan besar serta kapal-kapal megah berlayar.

Telah lama tak ku lihat lagi tarian ombak serta senandung riuh angin lautan.

Senja di ujung samudera. Lumba-lumba yang berenang bersama.

Camar-camar putih melayang di udara.

Semua tak dapat ku lupa. Merentang jauh mengarungi lautan jiwa.

Tak juga tenggelam. Tak juga sirna. Meski sekian tahun telah berlalu menggerus usia.

Barangkali waktu tak lama lagi. Mengurai satu persatu kenangan yang tertinggal. Tak ada yang abadi.

Namun senja tak pernah pudar. Debur ombak kan selalu mengirimkan pesan.

Kepada kapal-kapal yang berlayar bahwa ada keheningan di balik gelisah yang terpendam.

Di kedalaman palung. Di antara batu-batu karang. Di jantung ikan-ikan yang berenang.

Di bibir pelabuhan ketika kabut pagi menutupi jarak pandang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline