Terlalu dalam kau maknai percintaan kita semalam sehingga matamu banyak kehilangan air.
Seharusnya kau simpan saja air mata itu untuk sebuah pengembaraan yang lain.
Ingat! air matamu tak membuat malaikat-malaikat iba dan menangis. Apalagi membuat Tuhan merintih bersedih.
Air matamu hanya gerimis kecil bagi anak-anak iblis menentramkan api di kulitnya yang merah bersisik.
Bukankah kita telah sama-sama melihat surga.
Cabang-cabang yang berbuah. Lembah-lembah basah yang merdeka.
Sungai-sungai jernih mengalir terbuka. Masuklah. Bawalah api ke dalam dada. Mari hangatkan lumbung surga yang ada.
Aku Adam engkau Hawa. Di bawah rindang pohonan berduri. Ku cumbu dirimu mesra.
Handy Pranowo
25 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H