Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Menulis Puisi di Tubuhmu

Diperbarui: 4 Maret 2022   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com/darksouls

Sudah di siapkan kata-kata dari kemarin yang di peram dari pagi hingga malam.

Di rendam dalam rintik hujan di siangi di kala senja dan di hangati oleh pelukan rembulan.

Sepertinya semua sudah siap tinggal di angkat lalu di tiriskan.

Kini datang waktunya sebelum keinginan menjadi bayang-bayang sebelum kata-kata melebur di kegelapan.

Ku julurkan penaku ke seluruh tubuhmu serupa luka yang baru saja sembuh.

Ku sisakan setitik air di matamu agar puisiku luruh menyatu ke dalam sukmamu.

Nyatanya tubuhmu telah penuh oleh syair-syair kenangan masa lalu.

Tampak kelok dan jurang yang jauh di sanalah bait terakhir puisi ini akan berlabuh.

Handy Pranowo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline