Lidah sungai menjulur ke lembah sunyi membawa bunga-bunga hutan mengarungi sepi, batu kali, air jernih, memantul matahari memandikan ikan-ikan kecil.
Menarilah angin Januari meliak-liuk di atas perahu bambu yang mengapung menuju arah senja, melawan arus, melawan kehendak jiwa.
Di mana ujung hati yang resah, ke mana derasnya air melimpah, sungai mengalir ke muara mimpi dengan gemuruh di dada penuh nyali.
Telah kau arung suka duka di antara tebing batu basah, reranting pepohonan yang menjulur ke dasar tanah.
Begitu kau kenal setiap kata dalam dada serta suara-suara bening di antara percik air berkilau sutra.
Siapa yang tahu kedalaman hati yang menyimpan gelisah.
Betapa engkau telah menjadi seseorang yang hidup, anak sungai yang tangguh dan teguh.
Jantungmu ada di dasar lumpur tempatnya nanti engkau tenggelam dan terkubur.
Handy Pranowo
07012022