Kemana perginya perempuan itu.
Di rahimnya penuh luka jahitan bekas di tusuk-tusuk.
Rambutnya yang panjang terurai harus pasrah bertekut lutut.
Bibirnya penuh kecupan-kecupan air liur yang mengandung racun.
Perempuan itu bingung.
Sorot matanya tak lagi mampu mengenali wajahnya.
Air matanya sudah habis terkuras di hisap tanah merah kubur bapaknya.
Keperihan di dalam dada begitu beringas merenggut hatinya.
Ia mengalami luka, seribu luka bahkan malaikat pun ikut terluka.