Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Sambat

Diperbarui: 30 November 2021   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. Sambat/pixabay.com

Memasuki pintu kuburan aku baca mantra yang telah lelaki itu ajarkan .

"Dut surudut bocah tengik baris di depan".

" Dut ular kadut numpang-numpang mau jalan".

Kuburan sepi dan lengang tak terdengar sebuah percakapan.

Selain suara angin beradu kencang dengan teriakan anjing di seberang jalan.

Pohon-pohon besar bentuknya bagai arwah gentayangan, hitam dan kekar.

Kulit bulan mengelupas cahayanya jatuh berterbangan menyebar ke segala arah.

Menerangi batu-batu nisan yang gompal, di kejauhan sepasang mata muncul dari semak-semak liar.

Dengan lantang aku panggil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline