Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Selamat Jalan Cinta

Diperbarui: 10 Juli 2021   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengarlah wahai angin yang dingin, aku akan menghangatkan tungku di hatimu setelah terbakar di musim hujan yang lalu.

Meskipun kelak aku adalah masa lalu bagimu sama seperti sekumpulan bayang-bayang kelam di hidupmu. 

Tapi barangkali hanya aku saja yang nanti akan mengunjungi ingatanmu sambil mencium kedua matamu yang tak pernah bisa membaca rupaku di tepian mendung kegalauan rindu yang terapung-apung

Atau di tengah hujan yang terik ketika basah menyelami makna cinta yang penuh berkabung.

Maka setelah ini masing-masing kita akan pergi mengunjungi takdirnya sendiri-sendiri, sibuk dengan waktu, sibuk dengan hari-hari yang penuh pilu.

Dan aku ingin belajar memahami segalanya tanpa meneteskan air mata, aku ingin tersenyum menatapmu pergi meski tanpa ucapan selamat tinggal pada hatiku yang kelak sepi sendiri.

Dan puisi ini sedikit saja bagi kepergianmu yang selama-lamanya, selamat jalan cinta.

Handy Pranowo

10072021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline