Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Kematian Hanyalah Ilusi

Diperbarui: 22 Mei 2021   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi foto pixabay.com

Detak jarum jam berlagak dungu menyapa waktu.

Gerombolan anjing menggonggong di pintu kabut.

Angin bersiul memanggil daun-daun hingga jatuh.

Keheningan rubuh ke tanah, melepas akar-akarnya menjadi keheningan baru yang sulit di terka. 

Belum lagi tersentuh, khusyuk, teduh, meski penuh luka-luka di ujung kisahnya, tetap membisu lara.

Lalu hujan datang menziarahi malam membawa doa-doa yang tersimpan di mulutnya.

Belatung-belatung menjadi kupu-kupu, burung-burung menjadi malaikat dan segenap hantu berubah menjadi aku.

Dan aku menyanyikan tembang syahdu untuk langit yang penuh cemburu.

Aku tahu Tuhan tak pernah tidur namun siapa sangka aku juga begitu, hingga mimpi-mimpiku melantur jauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline