Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Sajak Sebuah Kota

Diperbarui: 14 Maret 2021   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Aku lihat banyak kota-kota yang dihidupkan arak dan cahaya, meja judi dan wanita-wanita asmara. 

Dan di sini di kota besar tempatku lahir begitu pula kiranya tak dapat juga di sanggah.

Namun ia tak pernah salah, tak pernah berdosa dan tak pernah berzina seperti kita.

Kota ini hanya sebagai penampungan penyakit sipilis, asma, diare dan kejiwaan penduduknya.

Lihatlah rumah sakit di bangun, tempat ibadah di bangun, wahana rekreasi di bangun namun di kota ini tak pernah di bangun kesadaran bersama.

Para politisi dan pengusaha sering melihat ini sebagai ajang kreasi, menambah duit, menambah suara, mendulang harta, memegang kuasa.

Namun ia tak pernah tahu dan masyarakatnya pun tak mau tahu karena itu tadi tak di bangun kesadaran komunal. 

Bagi-bagi jatah wilayah kekuasaan, parkiran, retribusi arena hiburan, pasar, stasiun dan terminal sudah biasa di kota besar.

Bang jago istilah jaman sekarang, saya tak tahu apakah para aparat yang baik tahu soal itu, maka aku tanyakan saja pada knalpot berisik yang berdendang.

Kota ini tak pernah salah, tak pernah berdosa dan tak pernah berzina seperti kita.

Ia hanya sebagai penampungan gelandangan, pengemis, juga banjir kiriman kata salah seorang tetangga yang suka mengatakan aku kafir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline