Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Sebelum Aku Tenggelam

Diperbarui: 2 Maret 2021   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Adakalanya aku harus berputar melawan arah, menyeberangi arus sungai yang dingin melawan deru angin malam yang hening.

Dan kubiarkan diriku terlempar jauh dari jalan harapan yang bising di mana puisi-puisiku pernah lahir sungsang dan mati di kesunyian malam.

Jiwaku terpasung dalam luka lama yang membuatku berpikir apakah seharusnya aku mati saja dan membiarkan bunga-bunga duka tumbuh di atas kepala.

Toh tak ada satu pun yang bisa mengerti selain diriku dan sebuah cuaca yang kerap kali memberitakan perihal pagi yang wajahnya penuh kabut dan di selimuti misteri.

Sialnya, aku sering terlambat mengatakan cintaku kepadanya hingga matahari berubah warna dan pagi meninggalkanku dalam selimut mimpi buruk, ia mentertawakan keinginanku yang paling muluk.

Dan kini aku harus beranjak mencari jalan yang benar-benar bisa aku pijak, aku ingin mencintai diriku sepenuhnya seperti hari Minggu yang mencintai doa-doa dalam gereja.

Begitu tulus dan mempesona.

Handy Pranowo

01032021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline