Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Puisi Satu (Embun)

Diperbarui: 30 Januari 2021   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi.kompas.com

Embun lahir dari malam yang jenuh.
Merangkak menjumpai subuh.
Hingga kawanan burung datang dan meminumnya di pagi hari.
Sebagian jatuh di atas rumput dan kita memetiknya dengan jari.

Suatu hari menjelang pagi kamu bertanya kenapa embun hari ini tak ada. Apakah malam telah mandul dan tak lagi melahirkan embun.
Dengan tenang, setengah mabuk aku menjawab.
Bukankah embun telah menjadi air matamu semalam?

Handy Pranowo

260315

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline