Aku terjebak dalam sebuah peristiwa di mana aku hanyalah kata-kata tanpa titik koma.
Terkurung tanpa pelukan yang dapat membuatku tenang.
Gelombang jiwaku meronta menarik luka ke tepian.
Ingatanku mengelupas menunggu untuk di gugurkan.
Gairahku kosong tanpa bunga-bunga kerinduan.
Dan aku di cecar ribuan pertanyaan tentang jalan, kabut dan hujan.
Oh mendung yang terpapar kebisuan, oh bunga-bunga dengan kelopak kabut kelam.
Jiwaku lara menanti percikan hujan sebab telah kering dan hampir saja terbakar.
Maka angin malam datanglah bawalah semesta tangis yang terkumpul dalam benak.
Leburkanlah aku dalam segala keperihan hingga yang ada tak lagi nyata kecuali kematian.
Selongsong harapan dengan peluru-peluru nasib yang tak pernah di untungkan biarkanlah meletus.