Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Puisi | Waktu

Diperbarui: 30 September 2019   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi.pixabay.com

Entah kemana waktu meluncur, apakah menyelami gelombang lautan ataukah menyusuri pematang langit bersilang bintang. Begitu cepatnya waktu datang dan menghilang.

Ribuan waktu telah menyeret arus jaman menyempal di dalam ruang-ruang yang berpeluh romantika, mengajari kita untuk menangis dan tertawa mengkhidmati berbagai peristiwa.

Namun kemana perginya waktu adakah ke suatu tempat yang kita anggap jauh ataukah melebur bersama debu-debu kosmik di belantara kalbu, ataukah larut di secangkir kopi yang habis di seruput.

Aku belum sempat menanyakannya dan waktuku telah habis di lumat bayang-bayang jam dinding yang detiknya tak lagi bergerak maju. Aku telah tertinggal jauh oleh waktuku sendiri.

29 September 2019

Kebayoran Lama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline