Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Hujan Belum Juga Datang

Diperbarui: 2 September 2019   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan belum juga datang, tanah kekeringan akan harapan, segalanya tandus, akar-akar pohon menjalar lamban, rumput-rumput berubah warna kecoklat-coklatan.

Angin kering kemarau membawa debu-debu berterbangan, menempel di dinding-dinding rumah dan sebagian masuk ke dalam pikiran. Orang-orang gelisah menggali tanah mencari sumber air yang tak lagi melimpah.

Hujan belum juga datang, tanah-tanah retak menganga bagai mulut-mulut yang kehausan tak ada air yang di serap kecuali embun yang tak cukup memuaskan hasrat. Segalanya layu, merunduk lemas.

Oh adakah mendung kan datang bersama kilat hantarkan percik-percik hujan ataukah kemarau panjang akan terus melanda sampai sungai-sungai mengalirkan air mata. 

Tengoklah gembala meneduh kehausan getir dalam penantian kapan hujan akan datang. 

02 September 2019

Jakarta Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline