Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Puisi | Doa Sang Pengembara

Diperbarui: 13 Juni 2019   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengakar cahaya jiwamu menerangi semesta kalbu mengepung putaran waktu yang telah terlampau jauh mengembara ke sudut-sudut ilham gaungNya yang teguh. Mencari apa yang pernah terlewati di masa lalu.

Ia terus bergerak merangkak menelusuri jalan yang tak berujung berharap menemukan sesuatu yang kekal di sela-sela jaman yang bebal. Ia berdoa terus berdoa meski cemas mengepal di dada.

Apa yang pernah di khawatirkan ketika memulai perjalanan semakin ia temukan, berhala-berhala dunia,  manusia-manusia munafik, ujaran-ujaran kosong tanpa makna dan perilaku-perilaku tanpa adab yang di anggap hal biasa.

Ia tak ingin menjadi nabi, ia tak ingin menjadi wali, ia tak ingin menjadi apa-apa kecuali dirinya sendiri dan ia hanya berharap akan pertemuannya dengan yang gaib dan abadi. Maka di antara malam-malam yang gelap, ia terus nyalakan api tekad kesejatian.

Ia terus berdoa.
Terangilah jalanku ya Rabbi.
Kuasailah diriku dengan cahayaMu.
Jauhilah aku dari kegelapanMu dari tirai-tirai penutup yang pernah kau berikan kepada musuh-musuhMu.

Handy Pranowo

13june2019

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline