Lelaki yang menjinjing matahari itu telah pergi ke dasar lautan, langkahnya senyap tak bersuara, lalu sembunyi di balik terumbu karang bersama ikan-ikan yang pandai menyenangkan hati nelayan.
Lelaki itu tak berpesan apa-apa kecuali angin yang sibuk kesana kemari menerbangkan ucapan selamat malam. Segala peran, segala cerita tertambat di dermaga yang penuh dengan harapan.
Tak lama bintang-bintang lahir dari balik awan bagai kerling mata perempuan yang hendak di pinang. Dan seorang gadis melambai-lambaikan tangan pada jarak yang jauh untuk kekasihnya yang tak sempat ucapkan perpisahan.
Aku belum beranjak dari tempatku berdiri meski bayanganku telah susut menepi. Aku terkesima, aku takjub, lelaki yang menjinjing matahari itu seakan memberi pesan kepadaku bahwasanya segala sesuatu tak ada yang abadi.
Pelabuhan Karangantu
Handy Pranowo
22 June 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H