Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Puisi | Di Lautan Aku Melihat Diriku

Diperbarui: 31 Mei 2018   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mobile Harian88

Di lautan aku melihat diriku, terseret arus gelombang menggulung, gemetar jiwa, gemetar badan, nyatanya nyaliku hanya sebatas jarak pandang.

Buih-buih merayap ke pasir yang hangat pecah tanpa keraguan, angin laut memekik lantang gembalakan perahu nelayan. Tiba-tiba lengang ingatanku menyusuri samudera terdalam.

Aku semakin cemas berkali-kali timbul tenggelam dalam kehidupan, meleleh di terik matahari yang panas. Disingkap dingin bulan di tengah malam. Lalu tergulung ombak, di sadarkan oleh alam.

Beribu-ribu luka, beribu-ribu cinta di bentur pada karang-karang terjal. Namun ku coba menikmati bersama alunan senja yang sebentar lagi datang menghampiri. Kematian itu pasti.

Aku koyak moyak luruh di hantam badai setiap detik, setiap menit waktu yang berjalan seakan tak pernah ku rasa, umurku telah jauh mengembara. Namun ombak di lautan sedikitpun tak ragu terus bergemuruh.

Oh Dzat yang agung, yang telah menciptakan lautan dan palung. Kemanakah diri akan bersandar selain kepada-Mu, ke sebuah dermaga yang pasti telah kau bangun.

Handy Pranowo

30518




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline