Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Suatu Waktu

Diperbarui: 17 Juli 2017   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin sekali berdamai dengan diriku sendiri tanpa hawa nafsu tanpa marah dan benci. 

Berdamai dengan kebisingan yang kerap kali datang bersama hening yang paling sunyi.

Aku ingin menepiskan segala kesenangan yang membuatku lupa pada diri.

Kesenangan yang membuat mataku buta, telingaku tuli.

Dan apakah ada sesuatu yang lebih menarik selain mendekatkan diri kepada Illahi.

Aku ingin sekali lagi menuliskan puisi yang lembut seperti rinai gerimis di sebuah pagi yang sepi. 

Lalu sembunyi di temaram kabut tanpa pernah berpikir akan menggigil.

Aku tak butuh pemantik, aku tak butuh televisi atau surat kabar yang beritakan maut dan caci maki. 

Aku ingin diam merayakan kehidupan yang pasti mati. Tanpa lilin, tanpa kembang api warna-warni. 

Dan aku berharap suatu saat akan tumbuh pelangi di dinding kamarku selagi mataku belum rabun.

Aku ingin berjalan di setapak tanah yang penuh bunga-bunga dan rumput-rumput kecil sambil mengingat masa kanak-kanak 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline