Lihat ke Halaman Asli

handrini

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

Tersangka Korupsi Ditahan, Bilang "Ini Takdir Saya"

Diperbarui: 27 September 2019   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terhenyak saya ketika seorang yang diduga melakukan tindak korupsi, kemudian saat ditahan sebagai tersangka, dia bilang," Ini takdir saya."

Saya terhenyak.. laksana seorang pencuri yang tertangkap kemudian ditahan dan berkata "Ini takdir saya.." 

Pertanyaannya kemudian:
1. Benarkah perkataan saya tersebut? Bahwa ketika saya mencuri dan saya ditangkap kemudian saya memberikan pernyataan "Ini adalah takdir saya?"
2. Apakah takdir tersebut?
Belajar lebih mendalam lagi yuk..

Bismillah.. pertama, untuk pertanyaan yang menyeruak dalam hati nurani saya, Bahwa ketika saya mencuri dan saya ditangkap kemudian saya memberikan pernyataan "Ini adalah takdir saya" Benarkah pernyataan tersebut?

maka teringatlah saya satu ayat dalam al quran..."Orang-orang yang menyekutukan Allah akan mengatakan, "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak menyekutukan-Nya dan tidak pula kami mengharamkan barang sesuatu pun."

Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah, "Adakah kalian mempunyai suatu pengetahuan sehingga kalian dapat mengemukakannya kepada Kami?"

Kalian tidak mengikuti selain persangkaan belaka, dan kalian tidak lain hanyalah berdusta." (al-An'am: 148) catatan: pelajari sebab musabab turunnya ayat ini ya...

maka akan kita dapati satu fakta bahwa inilah jawaban dari Allah ketika kaum musyrikin ingin menghindari celaan atas perbuatan syirik mereka dengan alasan in sebagai merupakan bentuk pembenaran atas kesyirikan yang terus-menerus mereka perbuat. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta'ala menolak alasan mereka. 

Kedua, memahami hakikat takdir.  Pertama kali yang terlintas dalam benak saya adalah kembali mengingat tentang rukun iman dalam Islam. Hayoo.. apa saja rukun iman itu? Ingat kan?

 "Engkau beriman kepada (1) Allah, (2) malaikat-Nya, (3) kitab-kitabNya, (4) para Rasul-Nya, (5) hari akhir, dan beriman kepada (6) takdir, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk." (HR. Muslim no. 8). Nah, jadi takdir itu apa? Bilamana takdir itu ditetapkan?

Takdir itu apa? Takdir ada dua yaitu qadha dan qadarAllah. Al qadar (takdir Allah) dan Al qadha (ketetapan Allah). Jadi secara bahasa, al-qadar berarti akhir dan batas dari sesuatu, maka pengertian "menakdirkan sesuatu" adalah mengetahui kadar dan batasannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline