oleh Handra Deddy Hasan
Tindak pidana perdagangan orang (TPPO), atau yang juga dikenal dengan human trafficking, adalah kejahatan yang melibatkan pemindahan atau pengangkutan orang secara ilegal dengan tujuan eksploitasi, seperti perdagangan seks, kerja paksa, atau penjualan organ/tranplantasi organ tubuh.
Di Indonesia, tindak pidana perdagangan orang diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (UU TPPO).
Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 UU TPPO yang dimaksud dengan perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi.
Undang-undang ini menetapkan larangan bagi siapa pun untuk melakukan perdagangan orang, baik melalui tindakan ancaman kekerasan, penculikan, penyekapan, pemerkosaan, pemalsuan, penipuan pemerasan, atau tindakan kekerasan lainnya.
Sanksi bagi pelaku TPPO cukup berat, antara lain hukuman penjara minimal 3 tahun dan maksimal seumur hidup, serta denda hingga miliaran rupiah. Selain itu, Undang-Undang ini juga mengatur pencegahan dan perlindungan bagi korban TPPO, termasuk hak atas restitusi berupa ganti rugi atas kehilangan kekayaan atau penghasilan; penderitaan; biaya pengobatan medis dan psikologis; dan kerugian lainnya (Pasal 48 ayat 1 dan 2 UU TPPO).
Modus Konvensional TPPO
Pelaku kejahatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) seringkali menggunakan berbagai modus operandi untuk merekrut dan memperdaya korban dan membawa mereka ke tempat tujuan kejahatan yang biasanya di luar negeri.
Berikut adalah beberapa contoh modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku TPPO yang beberapa sudah akrab dan dipahami masyarakat:
1. Pekerja migran ilegal
Pelaku menawarkan pekerjaan di luar negeri yang menarik dan menggiurkan dengan iming-iming gaji besar dan tunjangan lainnya.