Lihat ke Halaman Asli

Handra Deddy Hasan

TERVERIFIKASI

Fiat justitia ruat caelum

Perkawinan Gojek dan Tokopedia Melahirkan GoTo

Diperbarui: 31 Mei 2021   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto: indiekraf.com)

Pada bulan Mei 2021 terjadi hal yang menarik perhatian masyarakat karena dua perusahaan raksasa on line Indonesia melakukan aksi korporasi. 

Mereka berdua melakukan berkolaborasi untuk membentuk usaha baru bernama GoTo. Walaupun dalam bidang bisnis adalah suatu yang wajar dan biasa untuk berkolaborasi untuk memperluas pangsa pasar sekaligus meningkatkan kualitas layanan, namun aksi Gojek dan Tokopedia sangat menyedot perhatian pelaku bisnis dan pengamat. 

Betapa tidak, kedua perusahaan start up dan menggantungkan diri dalam teknologi digital ini merupakan perusahaan yang terbaik dibidangnya masing-masing. 

Tokopedia sebagai perusahaan lokapasar [market place] yang memungkinkan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah [UKM] untuk memasarkan produk-produknya secara on line dan Gojek telah terbukti mempunyai armada tranportasi dan hantaran yang berbasis aplikasi digital.  

Perhatian tidak terbatas berasal dari dalam negeri, tetapi juga pihak luar negeri mempunyai catatan khusus atas aksi korporasi Gojek dan Tokopedia karena melibatkan valuasi yang besar jumlahnya. Menurut pengamat apabila GoTo melanjutkan aksinya dengan pelepasan saham di bursa maka valuasi GoTo diperkirakan 18 miliar dollar AS atau Rp 261 tiriluan dengan asumsi kurs Rp 14.500 per dollar AS. 

Emiten di bursa Efek Indonesia yang memiliki kapitalisasi pasar lebih kurang sama dengan GoTo adalah Unilever Indonesia Tbk dengan kapitalisasi pasar Rp 214,5 triliun. Emiten lain adalah Astra Internasional dengan kapitalisasi pasar Rp 211 triliun [Kompas,18 Mei 2021].

Tanggapan pengamat rata-rata memuji aksi korporasi yang dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia yang kemudian berubah menjadi GoTo. Mereka melihat aksi korporasi ini merupakan langkah cerdas bagi kedua perusahaan yang mengandalkan data pribadi konsumennya untuk melakukan pelayanan secara online. Adanya kolaborasi ini, tentunya akan meningkatkan kualitas layanan dan tidak menutup kemungkinan akan melahirkan layanan-layanan baru yang merupakan hasil kreatif dari pengolahan data pribadi konsumen hasil penggabungan.

Bahkan ada yang memuji dengan emosional membangkitkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dengan menyebut bahwa ini bukti perusahaan lokal yang bisa berkompetisi secara Internasional dengan melihat skala bisnis dan jenis bisnis dari kedua perusahaan hasil kolaborasi.

Dari skala bisnis tadi sudah kita lihat bahwa kapitalisasi akibat penggabungan ini bisa mengalahkan perusahaan sekaliber Unilever dan Astra yang jelas-jelas berinduk kepada bisnis asing.

Sedangkan jenis bisnis on line adalah bisnis baru yang sedang berkembang dan akan menjadi bisnis masa depan. Jadi kiprah GoTo nantinya masih merupakan langkah awal yang akan dilanjutkan dengan langkah-langkah besar yang tidak bisa diukur dan nyaris tanpa batas, apabila dipandang pada hari ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline