Lihat ke Halaman Asli

Handoyoputro

Personal Life Coach

Reframing, Kisah Mahatma Gandi dan Profesornya

Diperbarui: 28 Agustus 2017   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (onthisday.com)

Suatu ketika, Seorang Guru Besar dari College of London University, Profesor Peters, sedang makan siang di sebuah kantin universitas. Tak lama kemudian, seorang mahasiswa yang berasal dari India, datang dan dengan membawa nampan makanannya, dan duduk di sebelah Guru besar di bidang hukum itu.

Profesor Peters merasa tidak suka didekati oleh  mahasiswa dari Asia tesebut.  Kemudian dengan sinis beliau berkata, bahwa sekor babi tidak mungkin bisa berdekatan dengan seekor burung.

Dengan tangkas, mahasiswa itu kemudian memutar otaknya agar bisa membalas  hinaan Profesornya, dengan cara yang elegan. Dengan teknik  "Reframming"  dia merubah sudut pandang dari  makna yang  diucapkan oleh Mr. Peter dan ditujukan untuk merendahkannya itu, menjadi berbalik arah.  Yang dimaksud babi, justru si Profesor itu sendiri, dan si mahasiswa mengibaratkan dirinya sebagai burung.

Mahasiswa yang cerdik itu berkata, "Jangan khawatir Profesor, Sang burung akan segera terbang menjauh". Kemudian dia meninggalkan Mr. Peter dan duduk di kursi yang lain.

Atas kejadian itu, Profesor Peters sangat marah, dan bertekat untuk membalasnya. Dan ketika saat yang ditunggunya itu tiba, yaitu ketika si Mahasiswa harus menyelesaikan ujian pada mata kuliah yang diampunya, dia menuliskan kata IDEOT di lembar jawaban dari ujian Mahasiswa itu.

Melihat tulisan yang ditujukan untuk menghinanya tertulis di lembar jawaban ujiannya, mahasiswa itu  tetap tenang dan segera menyusun strategi untuk membalasnya.  Sesaat sesudah itu, dia kembali menemui Profesornya dan berkata," Tuan Peters, anda sudah menandatangani  lembar ujian saya, tetapi anda lupa mencantumkan  nilainya.

Sekali lagi Sang Mahasiswa itu membalas dengan telak hinaan profesornya dengan elegan. Reframming terhadap makna penghinaan yang ditujukan kepadanya, membuat  situai terbalik. Walaupun Profesor Peter bermaksud menujukan kata ideot kepada Sang Mahasiswa, tetapi tulisan ideot itu justru dimaknai sebagai "tanda tangan" dan identitasnya.

Mahasiswa dari India ini kemudia dikenal sebagai tokoh yang sangat berpengaruh di dunia. Gerakan Ahimsa yang dihimpunnya  berhasil membawa bangsanya menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan membebaskan India dari  penjajahan Inggris.

Beliau adalah MAHATMA GANDHI

Handoyoputro

Mind Navigator




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline