Lihat ke Halaman Asli

Kita Masih Saudara

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kebanyakan kita hanya mengenal keluarga dekat kita, mulai dari kakek nenek, bapak ibu, adik kakak, anak cucu cicit, pakde paklek, bude tante, kakak adik sepupu, mungkin yang tidak kita kenal adalah simbah buyut, bapaknya simbah buyut, kakeknya simbah buyut dan seterusnya sampai awal mula keturunan kita tercipta  sejak jutaan tahun yang lalu.

Dari sekian lama perjalanan panjang ini, sudah berapa keturunan yang tersebar, beranak pinak, kawin dengan keturunannya si ponidi keturunan jawa, si cecep keturunan sunda, si bonar keturunan batak, si ahong keturunan cina dan masih banyak lagi yang tidak terhitung banyaknya.

Kita tidak mampu lagi mengenali sampai seberapa jauh dan seberapa banyak penyebaran dari keturunan kita. Siapa tahu, tetangga sebelah kita, teman kerja di kantor, sopir angkot yang biasa mengantar kita, tukang sampah yang tiap minggu mengangkut sampah depan rumah, pengamen jalanan yang sering kita temui di jalan, teman facebook yang biasa memberi komentar atas status kita adalah saudara dari keturunan kita tadi? benarkah?

Maka hendaknya kita hidup, saling membantu, hormat-menghormati dan menyanyangi seperti saudara karena memang sesungguhnya kita masih bersaudara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline