Layang-layang merupakan mainan masa kecilku. Dulu bentuknya sederhana dan harganya murah. Tapi herannya walau harganya murah, saya lebih suka mengejar layang-layang putus daripada membeli. Wajahku selalu mengawasi langit-langit berharap ada layang-layang yang putus. Tidak sadar bahwa banyak anak-anak lain yang sudah siap seribu langkah dengan galah panjang siap berebut layang-layang putus itu. Sering kali ikut bertanding di udara menantang layang-layang lain, walau benang sudah di-"las", ya tetap saja kalah, layang-layang saya putus digilas layang-layang musuh. Cerita di atas merupakan kenangan indah tentang layang-layang. Sewaktu ada event akbar lomba-lomba layang-layang tingkat nasional di Pantai Glagah Yogyakarta, saya sangat antusias datang dan mengabadikannya. Maklum, dulu tidak ada lomba seperti ini, karena layang-layang yang dilombakan sekarang mempunyai bentuk dan ukuran yang variatif, mulai berukuran kecil sampai berukuran sangat besar, banyak sekali bentuk yang ditampilkan, kebanyakan meniru bentuk binatang. Sekarang bentuk layang-layang sudah bisa dibuat bentuk tiga dimensi. Senang rasanya dapat melihat lomba layang-layang ini. Diselenggarakan tgl.31 Juli 2010 - 1 Agustus 2010 diikuti lebih dari 25 peserta luar dan dalam Jogja serta 1 dari malaysia. Event ini sebagai promosi pariwisata Pantai Glagah khususnya dan tempat wisata lainnya di Kulon Progo. Foto selengkapnya lihat di http://handoyoblog.com/2010/08/kite-festival-at-glagah-beach/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H