Merasa kehilangan karena ditinggal orang yang kita kasihi, sulit sekali untuk melupakannya sekaligus sulit untuk dinalar, mengapa hidup ini hanya sebentar, padahal kehidupan bumi sudah dan masih akan berlangsung milyardan tahun ke depan, umur manusia hanya beberapa puluh tahun saja. Tapi roh/jiwa manusia berumur lebih lama dari umur bumi, abadi dan tidak akan mati. yang menjadi pertanyaan adalah ke manakah perginya jiwa manusia itu dan apa aktivitasnya setelah kematian? Tidak ada yang tahu karena kita belum mengalaminya. Masih misteri.
Bagi saya, hidup adalah kematian yang tertunda, yang tua akan lebih dulu dari yang muda, itu di luar kejadian seperti kecelakaan dan sakit, karena pada waktunya nanti kita pasti mati, tapi jiwa kita akan terus hidup dan ada. Tubuh hanya sebagai sarana untuk hidup tapi akhlak dan perbuatan baik sebagai penuntun jiwa kita di kehidupan selanjutnya.
Kebanyakan kita terkukung pada rutinitas hidup, bekerja, sibuk dengan kehidupan dirinya sendiri, sampai kita sadar sebenarnya untuk apa kita hidup. Hidup kita dinilai dari hubungan kita dengan sesama, agama dan keyakinan akan menuntun hidup kita, berilah senyum, berilah kebaikan itu, berilah rasa hormat kepada sesama manusia dan semua mahkluk. Rumah, Tanah, mobil, perhiasan, uang, gadget, kekuasaan dan jabatan, semua itu akan kita tinggalkan. Jadi apa yang akan kita dapat setelah kematian? Tidak ada.
Jadi carilah harta abadi yaitu kebaikan budi kita yang akan menjadi modal untuk kehidupan yang akan datang. Kalau semua manusia di di dunia ini sadar maka kehidupan di dunia ini tidak ada yang namanya pembunuhan, perampokan, penindasan, kekerasan, keserakahan, kelaparan dan kemiskinan. Mimpi ya....
Sudahlah... ini hanya unek-unek, semoga hidup kita penuh kebaikan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H