Program diet 120 hari, baru berjalan dua minggu, masalah sudah mulai muncul. Setelah satu minggu pertama berdisiplin diet 1500 kalori, di minggu kedua diet 1500 kalori itu ditambah dengan rutinitas jalan pagi setidaknya 1,5 Km.
Tidak ada masalah dengan jalan pagi, dua anabul kesayangan juga menyambut gembira kebiasaan yang baru ini.
Kalau dulu jadwal jalan pagi mereka, acak dan kadang sering terlewatkan, seminggu kemarin setiap hari mereka saya ajak jalan keliling perumahan. Baru beberapa hari saja, mereka sudah hafal dengan jadwal yang baru.
Alhasil tiap jam 4 pagi, kalau saya belum keluar kamar untuk bersiap, suara gonggongan anabul yang tertua sudah sayup-sayup terdengar dari dalam kamar.
Begitu saya keluar, dua ekor anabul sudah berbaris rapi di depan pintu, menunggu saya memakaikan tali penuntun.
Program yang awalnya hanya berjalan pagi 1,5 Km, di akhir minggu sudah bertambah jadi lebih dari 2 Km.
Yang jadi masalah justru diet 1500 kalori yang sukses di minggu sebelumnya, sekarang jadi kedodoran. Terutama ketika berada di rumah dan akses ke jajanan itu begitu gampangnya, tinggal comot dari atas meja makan. Ketika tidak ada tuntutan pekerjaan, sehingga banyak waktu luang dan pikiran otomatis lari ke cemilan.
Kebetulan minggu kemarin ini juga baru ada acara pindahan rumah, sehingga saya ambil cuti 2 hari, di luar weekend. Alhasil 4 hari saya di rumah itu, jatah konsumsi 1500 kalori/hari selalu kebobolan.
Kalau sudah begitu bagaimana dengan program dietnya?
Dari pengalaman hidup selama ini, maka satu hal yang saya lakukan ketika rencana saya mengalami kemunduran atau kegagalan, baik karena kesalahan saya sendiri, atau karena faktor di luar diri saya.