Lihat ke Halaman Asli

Gandeng Kampung Keripik Tette Pamekasan, Dosen Prodi Teknik Mesin UNESA Membuat Mesin Press Semi Automatic Berbasis Foodgrade

Diperbarui: 22 September 2023   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan keripik tette secara manual (dokpri)

Kripik Tette merupakan makanan/camilan tradisional yang khas dan sudah popular di wilayah Madura, hal ini terbukti hingga hari ini makanan ini masih menjadi salah satu ikon dari makanan khas dan pusat oleh-oleh di Madura. Meski masuk dalam salah satu produk unggulan daerah namun kurang mendapat perhatian dari pemerintah untuk pengembangan industri ke arah lebih baik. Keahlian masyarakat membuat keripik tette diwarisi secara turun temurun, sepertihalnya yangdilakukan ibu Hamiyeh, peralatan yang digunakan untuk membuat kripik tette antara lain tungku batu bata merah, bak aluminium (dandang) untuk merendam dan merebus ketela, batu kali hitam besar sebagai alas penumbuk, batu kali hitam kecil sebagai penumbuk, alat penjemur jaring, kantong plastik.

Ibu Hamiyeh, yang sekaligus sebagai mitra pelaksanaan PKM oleh Dosen Teknik Mesin UNESA, juga menegaskan bahawa permasalahan prioritas yang menyebabkan UMKM keripik tette ini belum berkembang sebagaimana yang diharapkanya adalah dikarenakan dalam proses produksi belum didukung dengan teknologi produksi yang memadai dan dalam menjalankan usahanya karena keterbatasan tenaga yang digunakan dalam produksi serta belum adanya strategi branding produk yang baik.  Atas dasar permasalahan tersebut maka TIM PKM  merancang sebuah alau yang dikembangkan dari hasil penelitian berupa teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, dalam hal ini penerapan teknologi yang ditawarkan adalah Mesin Press Keripik Tette Semi Automathic Berbasis Foodgrade.

TIM Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari 3 orang ( 1, Handini Novita sari, 2. Ali Hasbi ramadani, 3. Ronggo Alit)  mengatakan  bahwa "mesin yang dirancang sudah di uji coba dan dapat memproduksi  kripik tette dalam waktu 3-5 detik, atau setara dengan 720-1200 keping keripik tette dalam waktu 1 jam, sedangkan proses pembuatan keripik tette dengan menggunakan alat konvensional ini hanya mampu menghasilkan maksimal 100 keping/ jam, itu pun tergantung tenaga dan kecepatan SDM nya. Dengan kata lain produksi dengan menggunakan mesin dapat meningkat 12 kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya.  Selain kuantitas produksi  meningkat tajam, ketua TIM juga mengatakan dengan menggunakan mesinnya (1) biaya produksi lebih murah;  (2) kualitas kripik tette juga higienis dan sangat baik, sehingga keripik yang dihasilkan rasanya lebih enak,lebih diminati dan lebih memudahkan dalam pemasaran, dan (3) dan proses pengeringan juga lebih cepat dikarenakan ketebalan yang dihasilkan sama. Dan hal ini menjadi nilai tambah (added value) dari peningkatan produktivitas Berupa: pendapatan dari selisih biaya produksi dan selisih waktu yang masih banyak yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produktif lainnya.

Mesin press keripik tette semi automatic (dokpri)

Serah terima Mesin hasil Rancangan TIM PKM UNESA dilakukan di rumah produksi Ibu Hamiyeh Desa Nyalabu Daja, Kab. Pamekasan Dengan menghadirkan seluruh pelaku UKM kripik tette yang ada di kampung tersebut, kegiatan ini sengaja mengumpulkan Pelaku UKM keripik tette diluar mitra dengan harapan UKM yang lain dapat mengembangkan usahnya sehingga kesejahteraan masyarakatnya dikampung tersebut dapat meningkat. Kegiatan serah terima dibuka oleh Tokoh maysarakat di kampung tersebut dan dilanjutkan dengan demonstrasi Alat TIM PKM.

Serah terima mesin dengan mitra PKM (dokpri)

Selain proses produksi, TIM PKM UNESA juga melakukan "workshop terkait digitalisasi marketing pada UKM keripik tette" yang dikemas dalam kegiatan diskusi, pelatihan dan pendampingan. Untuk  manajemen produksi  dilatihkan bagaimana cara meningkatkan produksi melalui manajemen produksi yang baik melalui penerapan teknologi, produksi yang tepat, termasuk cara mengelola, menerapkan dan merawat mesin, sehingga produksinya secara kualitas dan kuantitas meningkat, mesin produksinya awet dan usahanya berkembang. Sedangkan untuk  Marketing, dilakukan Pelatihan pembuatan akun market place, branding merk dagang, sehingga pengusaha dapat merencanakan pengembangan usahanya dengan baik dan sukses.

Pendampingan penggunaan mesin (dokpri)

Kegiatan dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2023  dari jam 08.00 dan berkahir jam 15.00 Ibu Hamiyeh sebagai perwakilan Mitra dan pelaku Usaha lainya Mengatakan "Sangat senang dengan hadirnya TIM PKM UNESA dan berharap adanya kegiatan tindak lanjut serta pendampingan secara berkala untuk memberikan masukan dan saran dalam memajukan usahanya".

Hasil produksi keripik tette (dokpri)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline