Lihat ke Halaman Asli

Handika

Manusia yang hidup

3 Faktor Penyebab Terjadinya Reformasi

Diperbarui: 17 Mei 2021   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi reformasi tahun 1998 yang menyebabkan lengsernya Presiden Soeharto. Apa penyebab reformasi 1998? | kompas

Reformasi adalah masa dimana pasca presiden Soeharto lengser pada 21 mei 1998. Pada saat itu, wakil dari presiden Soeharto yaitu B.J Habibie naik menjadi presiden untuk mencegah adanya kekosongan jabatan.

Beberapa faktor Penyebab terjadinya Reformasi

Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum. 

Baca jugaSejarah Peristiwa 97/98

Tekad Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Setelah Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam mengendalikan pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya atau status . Hal ini menimbulkan akses-akses nagatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru tersebut. 

Akhirnya penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Reformasi.

1. Faktor politik dan hukum

Masa pemerintahan presiden soeharto yang sudah lama yaitu selama 32 tahun

Adanya KKN (korupsi, kolusi,dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintah.

Korupsi adalah suatu tindakan yang tidak terpuji dan dapat merugikan suatu bangsa.

Kolusi adalah bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum lain secara ilegal.

Nepotisme adalah pemanfaatan pejabat untuk memberi pekerjaan ,kesempatan, atau penghasilan, bagi keluarga atau kerabat terdekat pejabat. Sehingga menutup kesempatan bagi orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline