Lihat ke Halaman Asli

Ini yang Perlu Gan Indra Syafri, untuk Performa Timnas U19

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403358542989291246

Pertandingan U19 versus Sriwijaya U21 memang sudah berakhir. Namun, saya perlu ucapkan sukses kepada tim sriwijaya U21. Terlepas dari kekalahannya, menurut hanya faktor ketidak maksimalan kinerja Kiper. Mereka konsisten disiplin dengan zona masing masing dan berhasil membuat putus Asa Muckhlis Hadining dkk, Persis ketika U19 bertemu dengan Lebanon, bahkan sejak U 19 berada di Zona sendiri

Kemampuan Sriwijaya u21 dan Lebabon versus Timnas U19, jelas keunggulan stategi. Meski Strategi yang mereka terapkan sebenarnya lemah dengan menyisakan rongga di belakan. Tapi memberikan pressing kepada pemain U19 sejak di daerahnya sendiri, juga membuat U19 tidak bisa maksimal dalam bermain. Walhasil, bisa saya sebut Sukses Besar Sriwijaya U21

Sampai pertemuaan saat ini, termasuk Tim2 dari Timur Tengah, menarik untuk saya berikan catatan khusus rekam pertemuan u19 vs :

1. Pusam, yang bermain SUPER Pressing

2. Lebanon, yang bermain SUPER Disiplin

3. Sriwijaya U21, yang bermain Marking, Disiplin dan Pressing.

Jelas semalam, tidak nampak kenyamanan seorang Evan `Star` Dimas seperti yang terlihat sebelumnya. Karena jelas,  ia sudah mendapat pressing sejak zona sendiri.  Biasanya, Evan akan nyaman bermain ketika lawan sedikit menunggu dengan berada di setengah lapangan daerahnya. Sebab dari daerah setengah lapangan lawan, Evan dengan umpan yang aduhai akurat sangat mudah untuk menyodorkan kepada pemain Winger : Maldini/Ihamuddin.

Kemudian, meski gol juga di ciptakan oleh Paulo Oktavianus, menghadapi team yang bermain marking dan disiplin, nampak juga Paulo tidak bisa bermain nyaman menghadapi Sriwijaya u21 semalam. Banyak bola yang hilang ketika ia di pressing.

Selalu perlu strategi2 yang cadangan sebagai Plan A,B,C dalam sepak bola, dan tidak bisa mengandalkan kemampuan Individu secara teksbook.

Kemudian untuk Kiper Ravi, sayang sekali goal yang terjadi oleh Pemain Sriwijaya, sangat mudah terjadi dan tidak terjangkau ketika terjadi duel 1-1, terlepas itu kesalahan center back yang tidak mampu mengantisipasi bola.

Saya tidak tahu bagaimana menurut ukuran dokter fisioterapi Timnas U19, tpi kalo dalam dunia bela diri, lumrah seorang anggota untuk berlatih menggunakan barbel (barbel kaki) selama kurun beberapa waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline