Jika ingin mengetahui berbagai permasalahan dalam masyarakat pasti bersangkutan dengan interaksi sosial, karena segala proses kegiatan manusia atau aktivitas dilalui dengan adanya interaksi sosial. Menurut Nasdian (2015), interaksi sosial merupakan kekuatan sosial dalam mendikte masyarakat dalam berperilaku antara individu dengan individu, individu, dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang saling berhubungan satu sama lain.
Manusia adalah makhluk sosial, berdasarkan konsep dasar Mutiah (2019), komunikasi adalah kunci utama dalam hubungan sosial kita, seperti yang kita ketahui, manusia telah terbiasa berkomunikasi sejak lahir, dimulai dari suara tangisan saat bayi. Komunikasi dianggap sebagai kebutuhan penting untuk memenuhi kebutuhan psikologis, fisiologis, dan komplementer kita sebagai manusia. Selain itu, tipe dalam berkomunikasi juga memiliki berbagai tingkatan dan makna tergantung pada bagaimana manusia menyikapinya. Mulai dari komunikasi dengan diri sendiri, antarindividu, hingga komunikasi yang melibatkan masyarakat melalui media massa seperti cetak, elektronik, dan online.
Media online adalah segala bentuk media yang dihasilkan dan didistribusikan secara online melalui situs web yang dapat diakses kapan pun, di mana pun, dan dengan menggunakan apa pun (dalam Romli, 2018). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan digital yang pesat dari tahun ke tahun, kita memiliki jalan yang sangat luas untuk mengakses beragam pesan multimedia di dunia ini. Email, radio online, smart TV, dan portal situs web (media sosial) menjadi fokus utama perhatian kita. Menurut Puntoadi (2011), media sosial memiliki tiga ciri utama, yaitu sharing (berbagi), collaboration (berkolaborasi), dan connecting (terhubung). Dengan kata lain, media sosial mampu menciptakan interaksi dua arah yang beragam melalui pertukaran pesan dalam bentuk tulisan, visual, dan audio visual yang mampu menciptakan keakraban. Media online dapat mengubah cara kita dalam memperoleh informasi dan konten multimedia dengan kemudahan dan kebebasan dan menjelajahi dunia digital
Interaksi sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Seiring berjalannya waktu, perkembangan komunikasi sosial telah mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Proses evolusi sosial merupakan salah satu fenomena perubahan sosial yang tidak dapat kita hindari, sebab ini terjadi secara alamiah dan terus berlangsung. Mulainya perjalanan evolusi komunikasi sosial dari zaman kuno hingga era digital yang kita nikmati saat ini berjalan sebagai kemajuan unlinier, yaitu terus berkembang dari terkecil hingga terbesar. Manusia menerima perubahan dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam berkomunikasi, banyak unsur-unsur dalam kehidupan manusia yang membentuk inovasi baru dalam menyesuaikan perkembangan zaman.
Komunikasi jarak jauh? Media sosial telah menjadi sarana komunikasi paling populer di seluruh lapisan masyarakat. Diera digital yang kini tengah kita jalani, fenomena Long Distance Communication telah menunjukkan transformasi yang signifikan berkat kemajuan teknologi komunikasi dan tidak dapat kita pungkiri bahwa kemunculan media sosial menjadi sarana utama dalam menjalin komunikasi jarak jauh maupun mendapatkan informasi. Fenomena Long Distance Communication adalah bentuk kehidupan kita di dunia yang semakin terkoneksi secara global. Saat ini, kita bisa terhubung dalam hubungan baik itu keluarga, persahabatan, atau kerjasama profesional, tanpa terbatas oleh jarak geografis. Ini adalah bukti nyata bagaimana teknologi tidak hanya mempermudah, tetapi juga meruntuhkan dinding-dinding geografis yang sebelumnya menghalangi kita.
Namun, tetap menjadi tantangan betapa rumitnya kita dalam menyamakan dan menjaga relasi komunikasi. Hal ini dikarenakan, media sosial mempengaruhi interaksi sosial dan hubungan sosial seseorang dengan orang lain yang melibatkan pola komunikasi. Salah satu masalah yang sering terjadi di platform tersebut adalah konflik dan perbedaan pandangan. Diskusi yang informatif dapat berubah menjadi perselisihan yang memanas yang menunjukkan bahwa walaupun terhubung secara virtual, perbedaan pendapat tetap menjadi bagian tak terhindarkan dari interaksi sosial dan juga kemudahan mengakses informasi dan pesan yang tidak sepenuhnya tersaring menimbulkan hoaks, pro dan kotra, cyberbullying, dan criminal. Kehadiran media sosial telah membawa dampak signifikan pada kehidupan sosial di masyarakat, transformasi dalam hubungan sosial dan pergeseran keseimbangan dalam dinamika interaksi antarindividu menjadi bagian tidak terhindarkan. Perubahan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kelompok kemasyarakat hingga nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara beragam kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial ini dapat memperlihatkan sisi positif, seperti kemudahan dalam memperoleh dan menyampaikan informasi, serta mendapatkan keuntungan secara sosial dan komunikasi. Namun, di sisi lain, kita juga menyaksikan perubahan yang cenderung negatif, seperti munculnya kelompok sosial yang menggunakan agama, suku, atau pola perilaku tertentu sebagai dasar identitas, terkadang melibatkan norma-norma yang menyimpang. Dengan kata lain, media sosial bukan hanya mengubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi, tetapi juga membentuk dinamika kompleks dalam struktur sosial masyarakat. Dari segala aspek perkembangan dan kemajuan dunia, komunikasi tetap pada poros fungsinya sebagai aspek penting dalam keberlangsungan interaksi sosial. Media sosial tidak menghilangkan, tetapi menciptakan kebiasaan atau perilaku baru manusia dalam pola komunikasi. Manusia harus memanfaatkan secara cermat dalam penggunaan media sosial sebagai media sarana penunjang komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H