Lihat ke Halaman Asli

Hana Santika Ahdanty

Mahasiswa yang ingin menulis..

Polisi Patroli dan Teror Warga Wadas

Diperbarui: 4 November 2021   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi pers "Hentikan Patroli dan Teror Terhadap Warga Wadas" yang dilakukan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta, Kamis,(4/11)

Tindakan kepolisian yang melakukan patroli hampir setiap hari di Desa Wadas, kecamatan Bener, kabupaten Purworejo membuat warga resah. Polisi secara terus menerus mendatangi wadas dengan alasan-alasan yang tidak jelas.

 Hal tersebut seperti yang diungkapkan Arofah, salah satu warga Wadas, dalam Konferensi Pers Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta pada Kamis, (4/11) melalui Zoom meeting.

"Kedatangannya tidak wajar, karena hampir setiap hari. Mereka mengingatkan kembali masyarakat akan trauma 23 April silam", kata Arofah

Sejumlah polisi datang dengan membawa persenjataan lengkap. Mereka datang dengan motif membagi-bagikan masker dan handsanitizer, namun dengan perlengkapan lengkap layaknya akan melakukan penangkapan.

"Kedatangan mereka seperti menyebar teror, warga wadas merasa terancam", imbuhnya

Warga desa terutama ibu-ibu dan anak-anak merasa terancam dengan keberadaan polisi tersebut. Warga mengecam keras tindakan tersebut dan meminta kepada Kapolres Purworejo untuk tidak melakukan segala bentuk teror dan intimidasi kepada warga desa Wadas.

Julian Dwi Prasetya dari LBH Yogyakarta mengatakan jika dilihat sepotong-potong ini mungkin akan terlihat seperti patroli biasa tapi kalau kita melihat secara keseluruhan dalam kurun waktu 28 hari kerja itu sudah dicatat 16 kali patroli yang berhasil dicatat dan didokumentasikan.

"Kita ngga bisa lagi bilang ini patroli biasa apalagi ini spesifik didesa Wadas. Menimbulkan potensi kecurigaan diantara warga Wadas sendiri", ucap Julian

LBH Yogyakarta juga mengatakan akan melaporkan tindakan ini kepada Mabes polri. Jika kasus ini tidak ditindak lanjuti sebagaimana kasus sebelumnya, yaitu kasus intimidasi dan penangkapan warga desa Wadas oleh polri. Maka tidak menutup kemungkinan potensi ketidakpercayaan terhadap polisi akan timbul lagi dikalangan masyarakat.  

Wahyu Pradana dari Walhi Nasional menambahkan bahwa apa yang terjadi di desa Wadas merupakan potret konflik yang terjadi di Indonesia. Diabaikannya protes warga menjadi catatan kita akan memasuki masa kelam kerusakan hidup yang baru. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline